PortalMagetan.com – Partai Komunis Indonesia (PKI) terus melakukan kekejaman yang tak berperikemanusiaan di Magetan pada tahun 1948. Tak hanya membumihanguskan kampung Kauman, Magetan dan membunuh TNI, Polri serta para pejabat daerah, PKI kini membidik para kyai dan santri.
Siasat keji disiapkan PKI untuk membunuh para kyai dan pimpinan pondok pesantren serta santri di Magetan dengan undangan palsu. Para kyai, pimpinan ponpes dan kyai diminta hadir ke Pemkab dan selanjutnya ditangkap PKI dan digiring ke suatu tempat di Kawedanan Magetan.
Salah satu kyai yang mendapat undangan palsu itu yakni Kyai Soelaiman Zuhdi pimpinan Pesantren At Thohirin Mojopurno, Ngariboyo, sesuah ponpes yang besar dan disegani di Magetan.
Dilansir PortalMagetan.com dari buku Banjir Darah para Kyai, Santri dan Penjaga NKRI, disebutkan Kyai Soelaiman Zuhdi akhirnya mendatangi undangan palsu yang sengaja dikirim PKI. Sebelum berangkat Kyai Soelaiman Zuhdi titip pesan kepada pembantu yang merawat Ahyul Umam anaknya, yang saat itu masih berumur dua tahun.
Baca Juga: Atasi Hipertensi pada Lansia dengan Jalan Kaki 3 Ribu Langkah Setiap Hari, Begini Penjelasan Ahli
‘’Sampai di tempat tujuan (undangan palsu), tidak ada rapat. Beberapa orang PKI telah menyambutnya dengan sepasukan tentara FDR (Fron Demokrasi Rakyat),’’ tulis buku Banjir Darah para Kyai, Santri dan Penjaga NKRI
Dilokasi undangan palsu itu, sudah banyak para tokoh yang berhasil dikecoh oleh PKI. Bersama ratusan tokoh dan para santri dari berbagai daerah lainnya, Kyai Soelaiman Zuhdi digiring ke Pabrik Gula Gorang Gareng.
‘’Mereka dikumpulkan di loji atau gedung di pabrik itu,’’ ungkapnya
Kelompok Kyai Soelaiman Zuhdi dan kelompok lainnya di kumpulkan dalam loji tersebut meski di ruangan yang berbeda. Selanjutnya ratusan orang yang sudah dikumpulkan di loji itu diberondong senapan mesin.