Puluhan Siswa SDN Ngunut 2 Magetan Belajar di Bawah Plafon Berlubang, 6 Kali Usulkan Perbaikan Hasilnya Nihil

- 5 Mei 2024, 08:15 WIB
Andi Hariyanto Guru SDN 2 Ngunut Parang Magetan saat menunjukkan lubang plafon  di ruang kelas sekolahnya
Andi Hariyanto Guru SDN 2 Ngunut Parang Magetan saat menunjukkan lubang plafon di ruang kelas sekolahnya //KBRN Madiun

PortalMagetan.com  – Siswa SDN Ngunut 2 Kecamatan Parang, Magetan harus belajar di bawah plafon ruang kelas yang berlubang.  Lubang plafon itu bahkan sudah muncul sejak tiga tahun lalu. Pihak sekolah selama ini tak tinggal diam menyikapi lubang plafon di sekolahnya karena rutin mengajukan perbaikan via dapodik (Data Pokok Pendidikan).

Andi Hariyanto salah seorang guru di SDN Ngunut 2 Kecamatan Parang Magetan mengatakan kondisi atap yang sudah berlubang itu karena ambrol yang erjadi sejak tahun 2021 lalu.  Beruntung saat langir-langit itu copot tidak ada aktivitas pembelajaran sehingga tak melukai siswa yang belajar di bawahnya.

Kata dia ada dua ruang kelas yang plafonnya bolong, pihak sekolah lanjut Adi sudah mengusulkan melalui aplikasi dapodik ke Dinas Pendidikan Magetan. Sayangnya usulan tersebut belum berbuah perbaikan hingga selang tiga tahun. Padahal pihaknya rutin melakukan pelaporan enam bulan sekali.

Baca Juga: Terupdate, Lowongan Kerja di Banten dari PT Elnusa, Cek Syarat, Formasi dan Link Daftarnya

 “Sudah tiga tahun (plafonnya bolong), karena gentengnya banyak yang bocor lama-lama plavonnya ambrol karena usuknya banyak yang lapuk. Sudah diusulkan melalui dapodik, satu semester pembaruan sarpras, sudah 6 kali diusulkan. Dari Dinas  minta diusulkan bareng bareng melalui sartpas dapodik,” ujarnya.

Andi hariyanto menambahkan, terbatasnya jumlah ruangan membuat pihak sekolah tetap menggunakan dua ruang dengan atap bolong itu untuk kegiatan belajar mengajar. Pihak sekolah berharap Dinas Pendidikan segera melakukan rehabilitasi terhadap plavon di sekolah mereka agar siswa bisa belajar dengan tenang.

 “Yang rusak 1 (ruang kelas) paling parah, ada yang lubang tapi kecil kecil, dan satu sudah retak karena proyeknya sudah lama. Ada 3 ruang dengan kondisi berbeda-beda. Kalau bisa segera ditangani karena terkait degan keselamatn murid, takutnya kalau pas pembelajaran plavonnya ambrol,” imbuhnya.

Selain dua ruang kelas yang kondisi plavonnya berlubang, satu ruang kelas juga dalam kondisi memperihatinkan karena kayu penyangga plavon yang mulai rapuh. SDN 2 Ngunut kali terakhir mendapat bantuan rehabilitasi pembangunan gedung pada 2009 lalu.***

 

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: KBRN Madiun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah