Meski sudah mendapat titik terang, namun penggalian lokasi pembunuhan Kyai Soelaiman Zuhdi tak serta merda dilakukan hal itu tak lepas dari agresi militer II Belanda. Penggalian sumur maut itu baru dilakukan pada awal 1950.
Selain Kyai Soelaiman, beberapa kyai dan santri dari Pesantren Sabilil Muttaqin (PSM) Takeran termasuk korban di sumur Soco ini. Jasad para korban telah dipindahkan. Sementara Kyai Soelaiman beserta beberapa korban lainnya, dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Kota Madiun.
Di lokasi sumur itu, saat ini berdiri tegak monumen yang bertuliskan “Tempat Mati Sahid Para Pahlawan Korban Pemberontakan PKI Madiun I Tahun 1948”.
Di sebelahnya terdapat marmer bertuliskan daftar nama-nama korban. Tidak jauh dari monumen ini, juga terdapat gerbong kereta Kertapati yang dahulu digunakan untuk mengangkut para korban. ***