6 Perilaku Negatif Anak Akibat Kesalahan Pola Asuh Orang Tua, Diantaranya Sering Berbohong dan Iri Hati

28 Desember 2021, 20:13 WIB
Ilustrasi. 6 Perilaku Negatif Anak Akibat Kesalahan Pola Asuh Orang Tua /

PortalMagetan.com- Pola asuh atau parenting orang tua tercermin dari sikap dan perilaku anaknya.

Keberhasilan orang tua dalam pola asuh atau parenting menghasilkan anak yang ceria, disiplin, mandiri dan memiliki karakter yang baik.

Sebaliknya, kegagalan orang tua dalam pola asuh atau parenting dapat menyebabkan anak menjadi mudah tersinggung, suka berbohong, sering ketakutan dan masih banyak lagi.

Orang tua wajib melek ilmu parenting, selain bermanfaat bagi anak, juga bermanfaat bagi orang tua.

Baca Juga: Penelitian Terbaru, Parenting Orang Tua dapat Membuat Anak Lebih Sukses di Sekolah- Masyarakat, Ini Rahasianya

Orang tua bisa lebih tenang dalam mengawasi pergaulan anak mereka, karena anak yang dibekali dengan nilai moral dan pendidikan agama sejak dini akan lebih mampu menjaga diri mereka dari dampak negatif pergaulan di masa sekarang yang sulit untuk dikontrol.

orang tua juga akan merasa bahagia dan bangga jika anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang memiliki perilaku baik dan sukses serta berkontribusi banyak untuk masyarakat.


Baca Juga: 9 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Pribadi yang Sehat, Cerdas dan Berkarakter, Nomor 5 dan 7 Penting Banget

Penerapan pola pengasuhan yang baik juga berdampak positif bagi masyarakat, jika setiap keluarga berhasil menerapkan ilmu parenting dengan baik maka anak yang dibesarkan akan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Sebaliknya jika anak tidak mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang baik maka kemungkinan besar anak akan terjebak dalam pergaulan bebas seperti pengaruh narkoba, sex bebas, tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat.

Dilansir PortalMagetan.com dari Puspensos, Kementerian Sosial, berikut beberapa perilaku anak akibat salah pola asuh:

 

Baca Juga: Trus ODOL Bakal Ditindak Tegas Mulai Hari Ini , 28 Desember 2021, Ditjen Hubdat: Kami Siapkan Gakum di UPPKB 

  1. Anak sering menangis dan mudah tersinggung disebabkan orang tua kurang memberikan perhatian yang ditunjukkan baik secara fisik maupun verbal.

 

  1. Terlalu sering berbohong, orang tua biasanya memberikan reaksi berlebihan dari kesalahan yang pernah dilakukan anak sehingga anak terpaksa berbohong karena takut akan reaksi yang diberikan orang tua.

 


  1. Self esteem rendah, karena anak kurang mendapatkan nasehat dan motivasi dari orang tuanya padahal hal itu sangat dibutuhkan oleh anak.

 Baca Juga: Dokter Richard Lee Resmi Ditahan Penyidik Terkait Kasus Akses Data Secara Ilegal, Kombes Zulpan: Iya, Semalam

  1. Sering merasa ketakutan, biasanya disebabkan karena orang tua bereaksi berlebihan ketika anak menghadapi rintangan dalam hidupnya.

 

  1. Merasa iri hati, sikap orang tua yang sering membanding-bandingkan anaknya akan menimbulkan rasa iri hati sang anak ketika melihat orang lain yang melebihi mereka padahal sejatinya yang perlu ditanamkan di benak anak bahwa tidak ada manusia yang terlahir sempurna , semuanya memiliki kelebihan juga kekurangan.

 

  1. Tidak bisa bangkit dengan dirinya sendiri, anak yang diasuh dengan pola yang permisif akan menghasilkan anak ketergantungan dan sulit untuk berdikari.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir Hari Ini, 28 Desember 2021: Aquarius, Sagitarius, Capricorn, Pisces Bawahan Uji Kesabaran


Orang tua perlu mengingat bahwa ilmu Parenting bukan hanya berbicara terkait materi pola  pendidikan dan pengasuhan anak melainkan dibutuhkan komitmen dari orang tua untuk memiliki keterampilan khusus, pribadi yang baik yang melekat dalam individu dari setiap orang tua yang dijadikan sebagai panutan untuk ditiru oleh anak dan hal ini diperoleh orang tua dengan belajar.

Baca Juga: Polisi Tangkap 2 Orang yang Diduga Perekrut PMI Ilegal ke Malaysia, Kombes Pol Ahmad Ramadhan: Masih Didalami

Jadi buat orang tua jangan pernah bosan untuk belajar menjadi orang tua yang baik serta jadilah orang tua yang kreatif dan inovatif dalam menerapkan ilmu parenting. ***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: Kemensos

Tags

Terkini

Terpopuler