Badan Geologi Ungkap Penyebab Gempa di Tuban, Wafid: Reaktivasi Sesar Tua, Pulau Bawean Kawasan Rawan Gempa?

- 23 Maret 2024, 08:15 WIB
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid //PR Sumedang

PortalMagetan.com -  Penyebab gempa yang menguncang Laut Jawa atau Gempa Tuban Jumat , 22 Maret 2024 mulai terang-benderang. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan keberadaan sesar tua berarah relatif timur laut hingga barat daya yang merupakan pola meratus telah menyebabkan gempa.

 "Sesar pada pola meratus itu merupakan sesar tua (pratersier hingga tersier) dan diperkirakan mengalami reaktivasi," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam laporan yang diterima di Jakarta.

Diketahui pada 22 Maret 2024 pukul 11:22 WIB gempa bumi berkekuatan 6 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang Laut Jawa.  Pulau Bawean di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur menjadi lokasi yang paling dekat dengan pusat gempa karena hanya berjarak 33 kilometer.

Baca Juga: Fresh Graduate Merapat, PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation Buka Lowongan Kerja Cek Formasinya

Wilayah tersebut umumnya merupakan morfologi dataran hingga dataran bergelombang yang berbatasan dengan perbukitan hingga perbukitan terjal pada bagian tengahnya.

Menurut data Badan Geologi, pada peta geologi lembar Bawean dan Masalembo (Aziz dkk., 1993), Pulau Bawean tersusun oleh batuan berumur tersier (terdiri dari batu pasir dan batu gamping) dan dominan endapan kuarter (terdiri dari batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial pantai).

 Wafid menerangkan bahwa sebagian batuan berumur tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan kuarter dan batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

Baca Juga: Lulusan SMA-SMK Merapat, Johnny Andrean Group Buka Lowongan Kerja Terbaru, Cek Syarat-Cara Daftarnya

Selain itu morfologi perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur yang telah mengalami pelapukan, kata dia, berpotensi terjadi longsoran apabila dipicu guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi di daerah tersebut.

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x