67 Persen Suplai Energi Indonesia Batu Bara, Jokowi Minta PLN-Pertamina Lakukan Transisi Energi, Ini Alasannya

- 20 November 2021, 15:31 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN di Istana Kepresidenan Bogor, pada Selasa, 16 November 2021.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN di Istana Kepresidenan Bogor, pada Selasa, 16 November 2021. /Setpres/Muchlis Jr

PortalMagetan.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah berupaya mengendalikan perubahan iklim dengan menerapkan peralihan energi yang lebih ramah lingkungan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk segera menyiapkan perencanaan transisi energi dari energi fosil menjadi energi hijau.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hal itu saat memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN di Istana Kepresidenan Bogor.

“Memang kita tahu bahwa transisi energi ini memang tidak bisa ditunda-tunda. Oleh sebab itu, perencanaannya, grand design-nya, itu harus mulai disiapkan. Tahun depan kita akan apa, tahun depannya lagi akan apa, lima tahun yang akan datang akan apa,” ucap Presiden Jokowi dikutip PortalMagetan.com dari Presiden.go.id Sabtu, 20 November 2021.

Baca Juga: 15 Tahun Teliti Manfaat Latihan Angkat Beban Terhadap Kesehatan, Ahli: Partisipan dengan Diabetes Panjang Umur

Presiden Jokowi mengatakan penyiapan transisi energi menuju energi hijau merupakan keharusan.

Oleh karena itu, Jokowi meminta untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk memperkuat fondasi menuju transisi energi.

“Ini yang harus mulai disiapkan, mana yang bisa digeser ke hidro, mana yang bisa digeser ke geotermal, kemudian mana yang bisa digeser ke surya, mana yang bisa digeser ke bayu,” lanjut Presiden Jokowi

Baca Juga: Kemenag: Sertifikasi Halal Bukan Sekadar Administratif Tapi Beri Kepastian Hukum, Simak Penjelasan Kepala BPJH

Presiden Jokowi menuturkan bahwa suplai energi di Indonesia terbesar saat ini masih dari batu bara sebesar 67 persen, kemudian bahan bakar atau fuel 15 persen, dan gas 8 persen.

Jokowi memandang apabila Indonesia dapat mengalihkan energi tersebut, maka akan berdampak pada keuntungan neraca pembayaran yang dapat memengaruhi mata uang (currency) Indonesia.

Baca Juga: Jelang Big Match, Pelatih Liverpool Sebar Perang Psikologis ke Arsenal, Klopp: Mereka Belum Melawan Kami

“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply. Artinya, suplai dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun,” tuturnya.

Terkait investasi, Jokowi mendorong jajarannya untuk tidak mempersulit masuknya investasi kepada Pertamina dan PLN.

Jokowi menilai, jumlah investasi yang ingin diberikan kepada Pertamina dan PLN dinilai sangat banyak.

“Keputusan investasi boleh oleh perusahaan, tetapi pemerintah juga memiliki strategi besar untuk membawa negara ini ke sebuah tujuan yang kita cita-citakan bersama,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Longsor Banjarnegara, Tebing 15 Meter Timpa Rumah Bidan Desa, 4 Tewas Berikut Data Korbannya

Jokowi mengatakan, dunia cepat mengalami perubahan sehingga rencana besar yang tengah dilakukan dapat berubah menyesuaikan keadaan.

Oleh karena itu, Jokowi berharap agar kesempatan investasi dari luar harus terbuka seluas mungkin.

Baca Juga: Ramalan Shio 20 November 2021: Monyet, Anjing, Ayam Teruslah Melangkah Maju, Babi Beri Kekasih Kejutan Spesial

“Sekali lagi kesempatan untuk investasi di Pertamina, kesempatan untuk investasi di PLN itu terbuka sangat lebar kalau Saudara-saudara terbuka, membuka pintunya juga lebar-lebar,”  tandas Jokowi.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. ***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: Presiden.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x