PSM Takeran Kehilangan 14 Kyai-Santri dalam Tragedi 1948, Jasad Kyai Imam Mursyid Belum Ditemukan Hingga Kini

- 30 September 2023, 17:52 WIB
Pintu Gerbang Pesantren Sabilil Muttaqin (PSM) Takeran Magetan. Kyai dan santri di PSM menjadi korban pemberontakan PKI 1948
Pintu Gerbang Pesantren Sabilil Muttaqin (PSM) Takeran Magetan. Kyai dan santri di PSM menjadi korban pemberontakan PKI 1948 /M Eko Suprayitno-Pikiran Rakyat Magetan

‘’Dikumpulkan jadi satu hingga penuh sesak. Mereka dibawa ke sebuah sumur tua di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Magetan. Di sana, mereka dikubur hidup-hidup,’’ terangnya

Kyai Zakaria menuturkan setelah beberapa saat dia baru menyadari penangkapan Kyai Imam Mursyid Muttaqin beserta para kyai dan tokoh masyarakat lainnya meluas tidak hanya di Takeran, namun juga meluas di wilayah Magetan, Madiun, Ponorogo, dan Ngawi.

‘’Semua didalangi oleh seorang tokoh PKI bernama Muso yang berlangsung selama sepekan sejak tanggal 17 September 1948,’’ tegasnya

Baca Juga: Legalitas 12 Senpi yang Ditemukan di Rumdin Mentan Syahrul Yasin Limpo Didalami Polisi, Trunoyudo: Kita Cek

Tepat pada tanggai 19 September 1948, Muso menyatakan dirinya sebagai presiden negara komunis bernama Republik Soviet Indonesia di Madiun. Muso menurunkan tentara Front Demokratik Rakyat (FDR) dengan senapan mesin saat mengepung PSM Takeran. Mereka menggunakan ikat merah di kepala.

‘’Muso juga menggalang orang-orang desa yang dengan beringas membunuh para kyai,’’ tambahnya

Selang beberapa tahun kemudian, lokasi sumur tempat pembunuhan para kyai itu ditemukan. Terdapat 183 korban di sana. Tak hanya di Soco, di sekitar loji pabrik gula itu juga ada sumur tempat pembunuhan dan di tempat-tempat lain.

‘’Akan tetapi, dari semua tempat itu, tak ditemukan jasad Kyai Imam Mursyid Muttaqin. Sampai hari ini, Kyai Imam Mursyid Muttaqin, tidak pernah ditemukan. Entah ke mana kaki tangan Muso itu membawanya,’’ tambahnya sambil mendekap erat bingkai foto Kyai Imam Mursyid Muttaqin.

Selain Kyai Imam Mursyid, keluarga besar PSM Takeran kehilangan para kyai dan santri yang menjadi syuhada. Mereka semua berjumlah 14 orang termasuk sang kyai. Nama-nama mereka diabadikan dalam sebuah prasasti persis di depan masjid PSM.

Mereka adalah: Kyai Imam Mursyid Muttaqin, Kyai Moh Nor, Kyai Ahmad Baidawy, K yai MH Nurun, Ust Imam Fahmi, Ust Hadi Addaba’, Ust Mohamad Maidjo, Reksosiswoyo, Hartono, Kadimin, Mohamad Suhud, Priyo Oetomo, Rofi'i Cipto Martono, dan Husein seorang ketua santri. ***

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah