Pencarian Tiga Korban Perahu Tenggelam di Sumenep Belum Membuahkan Hasil, Ini Langkah Tim Gabungan

27 Juni 2024, 11:56 WIB
Ilustrasi perahu tenggelam. Korban perahu tenggelam di Sumenep belum ditemukan hingga kini /BOATERexam.com

PortalMagetan.com – Pencarian terhadap tiga korban perahu tenggelam pasca ditabrak kapal di utara perairan Legung, Kecamatan Batang Batang, Kabupaten Sumenep terus dilakukan tim gabungan.

Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menjelaskan hingga kini belum ada perkembangan terkait tiga nelayan asal Desa Banraas, Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, yang tenggelam setelah perahunya ditabrak kapal.

"Hingga Kamis pagi ini belum ada laporan maupun informasi atas status tiga korban perahu tenggelam tersebut. Makanya, tim gabungan akan melanjutkan pencarian dengan menyisir kawasan perairan di lokasi kejadian," katanya di Sumenep.

Baca Juga: Proses Coklit Data Pemilih di Kota Madiun Diawasi Langsung Bawaslu, Ini Kerawanan dan Alasannya

Pada Rabu 26 Juni 2024 dini hari sekitar pukul 03.30 WIB, perahu berisi lima nelayan asal Desa Banraas ditabrak kapal dan tenggelam, ketika mencari atau menangkap ikan di utara perairan Legung, Kecamatan Batang Batang.

Musibah tersebut mengakibatkan tiga nelayan dinyatakan belum ditemukan dan masih dalam pencarian, sementara dua nelayan lainnya selamat

Dua korban selamat itu sempat berenang beberapa waktu sebelum ditolong oleh nelayan di perahu lainnya di sekitar lokasi kejadian.

Tiga korban perahu tenggelam yang hingga sekarang belum ditemukan adalah Amsun, Saili, dan Sakben. Sementara dua korban selamat adalah Mahri dan Madripak.

Dua korban selamat telah dipulangkan ke rumahnya setelah dievakuasi oleh tim gabungan dan menjalani perawatan medis di Puskesmas Dungkek pada Rabu (26/6) siang.

Sesuai hasil pemeriksaan saksi, termasuk dua korban selamat, kapal yang diduga menabrak perahu nelayan asal Desa Banraas itu sejenis kapal motor penumpang.

"Lambung kapal tersebut berwarna kuning putih dan melaju dari arah barat atau sedang dalam perjalanan ke arah timur," kata Widiarti, menerangkan.***

 

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler