Angka Kemiskinan di Jatim Sisa 9,79 Persen, Penurunan Tertinggi se-Jawa Pj Gubernur Jatim Ungkap 3 Strateginya

- 2 Juli 2024, 08:56 WIB
Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jatim (kiri), bersama Zulkipli Kepala BPS Jatim saat Rilis di BPS, Senin, (1/ 7/2024).
Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jatim (kiri), bersama Zulkipli Kepala BPS Jatim saat Rilis di BPS, Senin, (1/ 7/2024). /(Foto: Humas BPS Jatim)/

 

PortalMagetan.com – Pertama kalinya angka kemiskinan di Jawa Timur (Jatim)  turun dibawah 10 persen.  Data resmi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat jika angka kemiskinan berada diangka 9,79 persen atau mengalami penurunan 0,56 persen dibandingkan Maret 2023.

"BPS merilis angka kemiskinan Jatim per Maret 2024 mencapai 9,79 persen. Alhamdulillah ada penurunan sebesar 0,56 persen poin dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 10,35 persen,” ujar Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono di Kantor BPS Jatim.

Angka kemiskinan Jatim yang mencapai 9,79 persen ini menjadi kali pertama berada di bawah 10 persen selama beberapa tahun terakhir. Tercatat sejak tahun 2020, persentase angka kemiskinan di Jatim selalu berada di atas 10 persen.

Baca Juga: Longsor di Blitar Seorang Korban Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian, Simak Penjelasannya

Diketahui pada 2020, persentase kemiskinan Jatim sebesar 11,09 persen, kemudian naik menjadi 11,4 persen pada 2021. Kemudian turun menjadi 10,38 persen tahun 2022, turun lagi menjadi 10,35 persen pada tahun 2023. Selanjutnya turun signifikan 0,56 persen poin pada tahun 2024 menjadi 9,79 persen.

Hasil tersebut, kata Adhy, membuat penurunan angka kemiskinan di Jatim tertinggi se-Pulau Jawa. Dengan angka tersebut, dia optimistis bulan ini bukan turun satu digit melainkan mampu menghilangkan kemiskinan ekstrem di akhir tahun 2024.

Kata dia capaian luar biasa itu tak lepas dari intervensi dalam bentuk program penanggulangan kemiskinan yang dikemas dalam Jatim Satya yakni Jatim Sejahtera dan Mulia.

Adhy menuturkan ada tiga strategi yang membuat Jatim secara perlahan-lahan mampu menurunkan angka kemiskinan.

Pertama, memenuhi kebutuhan dasar dan mengurangi beban pengeluaran berupa PKH Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASDP), Pembiayaan Kesehatan Untuk Masyarakat Miskin (Biakesmaskin) Pendidikan Gratis Berkualitas (KANTISTAS) melalui Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP).

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: KBRN Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah