Network
PortalMagetan.com- Orang tua harus berhati-hati dalam menggunakan kalimat larangan pada anaknya.
Sebab, kalimat larangan dari orang tua akan mempengaruhi tumbuh kembang anak, hingga terkesan membatasi anak. Meski tujuan orang tua dalam mengarahkan anaknya sudah tepat.
Orang tua harus belajar mengganti atau mensubstitusi kalimat larangan yang berkonotasi negatif menjadi konotasi positif.
Dilansir PortalMagetan.com dari Sinar Jateng pada artikel berjudul ’’Belajar Parenting Itu Penting, Salah Satunya Melarang Anak dengan Kalimat Positif,’ simak ulasannya.
Anak dalam proses tumbuh kembang anak harus mulai diajari untuk berfikir logis.
Beberapa kalimat tidak atau jangan bisa di ganti dengan kosa kata lain yang lebih di mengerti anak. Melarang anak dengan kalimat positif.
Ketika anak memukul bunda jangan berkata "jangan memukul" tapi bisa di ganti dengan "di sayang dengan lembut ya nak".
"Jangan lari-lari" bisa di ubah dengan "jalan saja ya sayang”.
Baca Juga: KAI Terapkan Tarif Baru Antigen Menjadi Rp 35 Ribu di 83 Stasiun, Berikut Daftarnya
Ketika anak melempar mainan jangan dimarahi tapi ubah dengan "Begini loh nak mainnya"
atau anak ketika berteriak teriak jangan langsung dimarahi, tapi kita bisa berkata "Pelan pelan sayang bunda denger kok, maunya apa?."
Ketika anak mencoret-coret tembok kita bisa berkata "kita bisa gambar di kertas saja yuk".
Baca Juga: Kemenkes Imbau Masyarakat Tunda Perjalanan Ke Arab Saudi dan Turki
Beberapa kata yang mulai kita bisa terapkan pada anak usia dini, karena anak mengikuti contoh yang dia lihat yaitu sosok orang tua.
Parenting masih penting? Mari belajar parenting sama-sama, semoga bermanfaat.***(Nur Islamiyah/Sinar Jateng)
Artikel ini sebelumnya telah dimuat di Sinar Jateng pada 8 November 2021, dengan jduul ‘’Belajar Parenting Itu Penting, Salah Satunya Melarang Anak dengan Kalimat Positif,’’
