رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا
Rabbanaa laa tu`aakhidznaa in nasiinaa au akhtha`naa.
Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah."
Gus Baha menerangkan bahwa dengan doa ini, seorang hamba membuat "perjanjian" dengan Allah.
"Ya Allah, saya membuat perjanjian dengan-Mu. Suatu saat jika saya lupa atau salah, jangan Engkau beri sanksi," kata Gus Baha menerangkan maknanya.