Artinya: “Katakanlah: Bepergianlah di bumi dan lihatlah bagaimana (akibatnya) orang-orang sebelumnya. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang menyekutukan (dengan Allah) yang lain.” ( Qs. Ar-Rum; 42 )
Jama'ah Jumat rahimakumullah…
Pentingnya mempelajari sejarah bagi kehidupan umat, juga dapat kita buktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur'an yang memuat kisah-kisah sejarah. Imam ats-Tsa'labi menjelaskan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang sejarah (kisah) dua kali lebih banyak dari ayat-ayat yang berbicara tentang hukum halal haram.
Dalam Al-Qur'an kita dapat menemukan kisah kaum Nuh yang ditenggelamkan oleh banjir bandang karena durhaka kepada Nabi, sedangkan orang-orang yang taat diselamatkan oleh bahtera Nuh. Ada juga kisah kaum 'Ad (umat Nabi Hud) yang dihancurkan oleh badai yang menghancurkan segala sesuatu yang mereka hantam.
Masih ada kisah kaum Tsamud (umat Nabi Sholih) yang dihancurkan oleh suara bidadari hingga nyawa mereka hanyut, meninggalkan jasad. Dan masih banyak lagi kisah bangsa-bangsa terdahulu yang terekam dan diabadikan dalam Al-Qur'an.
Mendengar dan mengkaji sejarah bangsa-bangsa ini tentu mengantarkan kita sadarkan diri, menumbuhkan motivasi dan kekuatan jiwa untuk selalu patuh dan taat pada perintah Allah yang diamanatkan pada para Rasul. Sejarah adalah cermin kehidupan masa lalu agar menjadi pelajaran dan teladan bagi generasi setelahnya.
Dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman mengenai pentingnya mengkaji sejarah:
اقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ
Artinya: “Maka ceritakan wahai Nabi, kisah ini kepada kaummu agar mereka berpikir.”
( Qs. Al-A'raf; 176 )