Sebelum Nabi Muhammad SAW , ada banyak utusan yang dipercaya untuk membawa pesan suci dari Khaliq. Dan seperti sekarang, di antara orang dahulu ada yang beriman, ada yang kafir. Ada yang menuruti perintah Rasul, ada yang mengingkari, bahkan bermusuhan.
Baca Juga: 13 Titik di Empat Kecamatan Terdampak Banjir, Perumahan Ini Kena Imbas Paling Parah
Jama’ah Jumat rahimakumullah…
Atas semua ini, kita diperintahkan oleh Allah Swt untuk mempelajari kejadian-kejadian masa lalu, kisah-kisah sejarah umat terdahulu. Semuanya bertujuan agar kita bisa meneladani yang baik dan menghindari yang buruk dari perilaku mereka. Karena itulah Allah mengisyaratkan pentingnya belajar sejarah dalam firman-Nya:
اا الصِّرَاطَ ال. اطَ الَّذِينَ لَيْهِمْ الْمَغْضُوبِ لَيْهِمْ لَا الضَّالِّينَ.
Artinya: “Tunjukkan kepada kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat; bukan (jalan) orang-orang yang murka dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat.” ( Qs. Al-Fatihah; 6-7 )
Dalam ayat tersebut Allah mengisyaratkan perintah untuk meneladani jalan lurus yang ditempuh oleh orang-orang yang mendapat nikmat, dan menghindari kesesatan orang-orang yang dimurkai Allah.
Baca Juga: Kimia Farma Diagnostika Buka Lowongan untuk Semua Jurusan, Deadline 26 Oktober 2021
Untuk dapat merealisasikan hal tersebut, tentu kita harus mencari tahu sejarah keberhasilan umat yang selamat. Begitu juga, kita harus mengetahui dan mengkaji sebab-sebab kesesatan dan kebinasaan umat yang celaka mendapat murka-Nya.
Dengan kata lain, Tuhan bahkan secara eksplisit memerintahkan umat manusia untuk berkeliling ke tempat-tempat bersejarah, untuk mengetahui seberapa parah akibatnya bagi mereka yang tidak menaati para rasul.
Allah Azza Wa Jalla berfirman:
لْ ا الْأَرْضِ انْظُرُوا انَ اقِبَةُ الَّذِينَ لُ انَ