PortalMagetan.com – Beberapa jemaah haji Indonesia diduga mengalami gejala demensia hingga mereka ditemukan petugas haji karena lupa arah ke hotel. Kondisi itu sangat memungkinkan mengingat jemaah lansia pada musim haji tahun ini cukup banyak nebcapai sekitar 45 ribu. Hal ini dikonfirmasi dengan temuan Tim Media Center Haji (MCH).
Kepala Seksi Layanan Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Dokter Leksmana Arry Chandra mengatakan ada jemaah lansia yang mengalami kelupaan saat sedang menunaikan ibadah haji, baik lupa nama, keluarga, atau merasa dirinya masih berada di kampung halaman.
"Gangguan ini secara umum dipicu oleh dua hal, baik karena faktor sosial atau psikososial maupun faktor pribadi atau psikologis. Selain itu juga dipicu oleh faktor biologis," ungkap dokter Leksmana di Madinah.
Kata dia gangguan tersebut biasanya dipicu faktor genetik. "Mereka sudah memiliki potensi gangguan kejiwaan, kemudian kambuh lagi setibanya di Arab Saudi," sambungnya.
Demensia biasanya diikuti dengan gangguan cara berpikir, seperti disorientasi tempat, disorientasi waktu, dan disorientasi orang-orang di sekitarnya. Gejala yang bisa terlihat di awal biasanya seperti mudah lupa, terutama kejadian yang baru saja dialami.
Kemudian, sulit mempelajari hal baru, sulit konsentrasi, termasuk sulit mengingat waktu dan tempat, khususnya setelah mereka berpindah dari kampungnya.
“Jemaah yang mengalami demensia perlu diberikan stimulasi kognitif. Misalnya dengan mengajak pasien ngobrol dan bersosialisasi, atau melakukan pendampingan terhadap pasien untuk mencegah terjadinya demensia,” tuturnya.
Setelah pasien pulih, tetap membutuhkan pendampingan. Sebab, demensia sewaktu-waktu bisa muncul terutama disebabkan kelelahan dan dehidrasi.