PortalMagetan.com – Melimpahnya kuliner dan kue khas lebaran tentu menambah selera dan nafsu makan. Tentu hal itu membuat sebagian orang gelap mata dan makan dengan lahap sampai berlebihan pada moment istimewa itu.
Hidangan khas lebaran seperti opor ayam, ketupat, rendang, hingga kue kering tampak berjajar siap untuk dilahap. Namun, beberapa makanan tersebut umumnya mengandung banyak kalori, lemak, gula, dan garam yang bisa memicu datangnya berbagai jenis penyakit.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut sederet penyakit yang harus diwaspadai pasca Lebaran:
1.Flu dan Batuk
Momen lebaran selain banyak makanan yang menggugah selera, adapun minuman-minuman manis yang dingin. Namun, jika Anda mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak, maka minuman ini bisa menyebabkan flu dan batuk.
- Maag
Sakit maag kemungkinan terjadi akibat perubahan pola makan setelah berpuasa. Selain itu, mengkonsumsi terlalu banyak makanan pedas saat lebaran juga bisa lho menyebabkan maag kambuh.
Oleh karenanya, perhatian porsi dan jenis makanan yang Anda konsumsi. Gejala maag yang biasa terjadi seperti nyeri pada perut bagian atas, mual, muntah, sering bersendawa, nyeri ulu hati, dan kembung pada perut bagian atas.
3.Hipertensi
Bagi Anda yang memiliki riwayat darah tinggi atau hipertensi, hati-hati kalap saat mengkonsumsi makanan berlemak saat Lebaran. Hidangan yang mengandung santan dan daging-daging berlemak tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam porsi yang banyak.
Sebab jika semakin parah, hipertensi bisa membuat pengidapnya mengalami pusing, sakit kepala, mual, kelelahan, hingga penglihatan buram.
4.Asam Urat
Jika Anda menyantap hidangan khas Lebaran seperti olahan jeroan ati, usus, paru, atau daging merah berlemak, hati-hati ya. Sebab makanan tersebut tinggi purin dan bisa meningkatkan kadar asam urat apabila dikonsumsi berlebihan.
5.Kolesterol dan Gula Darah Naik
Kondisi ini bisa saja terjadi jika Anda mengonsumsi makanan manis dan berlemak dalam jumlah yang banyak. Jika Anda tidak memperhatikan pola makan, maka kolesterol tinggi bisa memicu penyakit stroke dan serangan jantung. ***