Selama puasa, mungkin saja seseorang makan dan minum dan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa tanpa diketahui oleh orang lain. Akan tetapi ia tahan dirinya, tidak melakukan hal itu karena ia merasa diawasi oleh Allah SWT.
Maknanya: “Dia meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku” (H.R. Muslim)
Puasa juga mengajarkan kepada kita tawakal kepada Allah. Seseorang yang memanjakan dirinya, mungkin saja ia tidak berpuasa karena merasa tidak kuat.
Namun, hal itu tidak ia lakukan. Ia makan sahur secukupnya lalu berpuasa dan bertawakal kepada Allah SWT. Ia yakin bahwa Allah akan menjadikannya kuat menjalankan ibadah puasa.
Dan masih banyak lagi pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari madrasah Ramadhan. Ibarat madrasah, Ramadhan juga memiliki ujian.
Ujiannya adalah perjuangan melawan hawa nafsu dan perjuangan melawan godaan setan agar kita tidak melakukan perbuatan dosa, maksiat dan segala hal yang dapat membatalkan puasa atau membatalkan pahala puasa.
Jadi Pribadi yang Bertakwa
Sementara, tujuan pendidikan dari madrasah Ramadhan antara lain menjadikan kita sebagai pribadi-pribadi yang bertakwa, menjalankan seluruh kewajiban, meninggalkan semua perkara haram dan mendahulukan kepentingan akhirat daripada kepentingan duniawi.
Lalu sumber Kurikulum dan silabusnya adalah ilmu tentang puasa yang mencakup rukun-rukun puasa, syarat wajibnya, syarat sahnya, hal-hal yang membatalkannya, sunnah-sunnahnya, tingkatan-tingkatan puasa, hal-hal yang mengurangi atau membatalkan pahala puasa dan lain-lain.