PortalMagetan.com - Ramadhan menjadi momentum bagi umat muslim untuk mendidik dan menempa diri.
Sebab Ramadhan ibarat kegiatan belajar mengajar, di sana terdapat guru pembimbing, kurikulum dan silabus, peserta didik, mata pelajaran, ujian dan tujuan pembelajaran.
Ramadhan juga menjadi media untuk selalu bersyukur dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Ramadhan menjadi guru pembimbing dapat diartikan iman dan niat ikhlas lantaran mengharap ridha Allah SWT semata.
Keduanya sangat penting. Bahkan, keduanya sangat berpengaruh terhadap sah tidaknya puasa, serta diterima tidaknya puasa.
Kurikulum dan silabusnya yaitu ilmu tentang puasa yang mencakup rukun-rukun puasa, syarat wajibnya, syarat sahnya, hal-hal yang membatalkannya, sunnah-sunnahnya, tingkatan-tingkatan puasa, hal-hal yang mengurangi atau membatalkan pahala puasa dan lain-lain.
Hal ini harus diketahui dan dijalankan semuanya atau sebagiannya. Paling tidak hukum-hukum dasar terkait dengan puasa.
Peserta didiknya adalah seluruh umat Islam yang sudah baligh, berakal dan mampu berpuasa.
Begitu juga anak kecil yang sudah genap berusia tujuh tahun, telah mumayyiz (mampu memahami pembicaraan dan menjawab pertanyaan sederhana) dan kuat untuk berpuasa, maka walinya wajib untuk memerintahkannya berpuasa.