Khutbah Jumat dengan Tema Peringatan Sumpah Pemuda 2021, Sejarah Memperkuat Persatuan Indonesia

- 21 Oktober 2021, 07:28 WIB
Ilustrasi Masjid Nabawi Madinah. Khutbah Jumat menjelang  peringatan Hari Sumpah  Pemuda momentum penting untuk mengingat sejarah dan mempererat persatuan.
Ilustrasi Masjid Nabawi Madinah. Khutbah Jumat menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda momentum penting untuk mengingat sejarah dan mempererat persatuan. /Pixabay/Konevi//

PortalMagetan.com- Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2021 menjadi momentum akan pentingnya mengingat sejarah.

Dalam kongres, sebelum lahir Hari Sumpah Pemuda, pada Kamis 27 Oktober 1982 misalnya, Moehammad Jamin menyampaikan lima faktor yang memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Menyambut Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum penting bagi umat muslim. Dari sudut pandang Agama Islam, Allah SWT mengingatkan pentingnya belajar sejarah kejadian dan kisah masa lalu.

Tujuannya meneladani sekaligus menghindari hal-hal buruk dari perilaku pendahulu.

Baca Juga: Persaingan Seleksi Guru PPPK Tahap Dua Lebih Ketat, Begini Pesan Kemendikbud Ristek

Dilansir PortalMagetan.com dari lirboyo.net, berikut ini naskah Khutbah Jumat tentang pentingnya mengingat sejarah.

Damai, Rahmat dan Berkat Tuhan

Nhmd alrvvf almnan God, vnsly vnslm Ali Afzal manusia super,
 vly vashabh alhsan tahap terakhir, refleksi atbvhm smart Mahdi,
 abtgha' de Baber valrzvan God.
.مَّا . ا ا النَّاسُ اتَّقُوا Allahu Haqq Taqqatِhِ لَا الإَل .ا لُون..

Jama’ah Jumat rahimakumullah…
Marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kita, selagi diberi kesempatan hidup di dunia.

Dalam menjalani kehidupan, kita mendapat jatah menghuni dunia pada saat usianya sudah tua renta. Sebelum kita, telah banyak umat-umat yang menghuni dunia ini. Namun demikian, kita memperoleh anugrah yang sangat besar, menjadi sebaik-baik umat, menjadi umat Nabi terakhir.

Sebelum Nabi Muhammad SAW , ada banyak utusan yang dipercaya untuk membawa pesan suci dari Khaliq. Dan seperti sekarang, di antara orang dahulu ada yang beriman, ada yang kafir. Ada yang menuruti perintah Rasul, ada yang mengingkari, bahkan bermusuhan.

Baca Juga: 13 Titik di Empat Kecamatan Terdampak Banjir, Perumahan Ini Kena Imbas Paling Parah

Jama’ah Jumat rahimakumullah…
Atas semua ini, kita diperintahkan oleh Allah Swt untuk mempelajari kejadian-kejadian masa lalu, kisah-kisah sejarah umat terdahulu. Semuanya bertujuan agar kita bisa meneladani yang baik dan menghindari yang buruk dari perilaku mereka. Karena itulah Allah mengisyaratkan pentingnya belajar sejarah dalam firman-Nya:

اا الصِّرَاطَ ال. اطَ الَّذِينَ لَيْهِمْ الْمَغْضُوبِ لَيْهِمْ لَا الضَّالِّينَ.

Artinya: “Tunjukkan kepada kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat; bukan (jalan) orang-orang yang murka dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat.” ( Qs. Al-Fatihah; 6-7 )

Dalam ayat tersebut Allah mengisyaratkan perintah untuk meneladani jalan lurus yang ditempuh oleh orang-orang yang mendapat nikmat, dan menghindari kesesatan orang-orang yang dimurkai Allah.

Baca Juga: Kimia Farma Diagnostika Buka Lowongan untuk Semua Jurusan, Deadline 26 Oktober 2021

Untuk dapat merealisasikan hal tersebut, tentu kita harus mencari tahu sejarah keberhasilan umat yang selamat. Begitu juga, kita harus mengetahui dan mengkaji sebab-sebab kesesatan dan kebinasaan umat yang celaka mendapat murka-Nya.

Dengan kata lain, Tuhan bahkan secara eksplisit memerintahkan umat manusia untuk berkeliling ke tempat-tempat bersejarah, untuk mengetahui seberapa parah akibatnya bagi mereka yang tidak menaati para rasul.
Allah Azza Wa Jalla berfirman:

لْ ا الْأَرْضِ انْظُرُوا انَ اقِبَةُ الَّذِينَ لُ انَ

Artinya: “Katakanlah: Bepergianlah di bumi dan lihatlah bagaimana (akibatnya) orang-orang sebelumnya. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang menyekutukan (dengan Allah) yang lain.” ( Qs. Ar-Rum; 42 )

               

Jama'ah Jumat rahimakumullah…
Pentingnya mempelajari sejarah bagi kehidupan umat, juga dapat kita buktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur'an yang memuat kisah-kisah sejarah. Imam ats-Tsa'labi menjelaskan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang sejarah (kisah) dua kali lebih banyak dari ayat-ayat yang berbicara tentang hukum halal haram.

Dalam Al-Qur'an kita dapat menemukan kisah kaum Nuh yang ditenggelamkan oleh banjir bandang karena durhaka kepada Nabi, sedangkan orang-orang yang taat diselamatkan oleh bahtera Nuh. Ada juga kisah kaum 'Ad (umat Nabi Hud) yang dihancurkan oleh badai yang menghancurkan segala sesuatu yang mereka hantam.

Masih ada kisah kaum Tsamud (umat Nabi Sholih) yang dihancurkan oleh suara bidadari hingga nyawa mereka hanyut, meninggalkan jasad. Dan masih banyak lagi kisah bangsa-bangsa terdahulu yang terekam dan diabadikan dalam Al-Qur'an.

 Mendengar dan mengkaji sejarah bangsa-bangsa ini tentu mengantarkan kita sadarkan diri, menumbuhkan motivasi dan kekuatan jiwa untuk selalu patuh dan taat pada perintah Allah yang diamanatkan pada para Rasul. Sejarah adalah cermin kehidupan masa lalu agar menjadi pelajaran dan teladan bagi generasi setelahnya.
Dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman mengenai pentingnya mengkaji sejarah:

 

اقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ

Artinya: “Maka ceritakan wahai Nabi, kisah ini kepada kaummu agar mereka berpikir.”
( Qs. Al-A'raf; 176 )

               

Jama'ah Jumat rahimakumullah…
Selain mempelajari sejarah bangsa-bangsa yang hancur, dengan belajar sejarah kita juga bisa mengetahui kisah sukses orang-orang yang dekat dan dicintai Allah. Kesabaran Nabi Nuh yang berdakwah selama 950 tahun, atau ketekunan Nabi Ibrahim ketika harus dibakar. Apalagi  sirah nabawiyah  (kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW) penuh dengan  keteladanan dan hikmah, karena beliau adalah  uswah (teladan) bagi umat manusia dalam segala aspek kehidupan.

Baca Juga: PT Telkom Buka Lowongan Kerja Digital Talent Besar-besaran, Deadline 31 Desember 2021, Cek segera Syaratnya

Melalui pemahaman sirah nabawiyyah yang tepat dan sumber sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan, setiap muslim akan mendapatkan gambaran yang utuh dan paripurna tentang bagaimana menjalani hidup. Baik mengenai hubungan seorang hamba dengan Sang Khaliq, hubungannya dengan sesama, maupun dalam mengatur kehidupan pribadi sekalipun.

Terakhir, semoga kita bisa memahami kisah-kisah sejarah masa lalu sebagai bekal pembelajaran menjalani hidup sebagai generasi akhir, sebagai umat terbaik, umat Nabi Muhammad Saw. Terlebih lagi, semoga kita mampu meneladani kehidupan para pendahulu kita, para Nabi dan kekasih Allah, dengan mempelajari kisah perjalanan mereka.

ارَكَ اللهُ لِي لَكُم القُرْآنِ الْعَظِيمِ ا ال. لَ اللهُ ا لَاوَتَهُ السَمِيعُ العَلِيمُ.
اللهِ الشَّيطَانِ ال. الُذِينَ ا لُوبُهُم اللَّهِ لَا اللَّهِ الْقُلُوبُ. ل لرَّٰحِمِينَ

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَتكَ اْلمُقَرَّبِيْنَ اللّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوهُ مِن فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أكبَر

***                          

***                          

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x