Setelah berlakunya larangan pengambilan air tanah, setiap pemilik atau pengelola gedung wajib menginstalasi alat pencatat pengambilan/pemakaian air otomatis tambahan dan peralatan pendukung pada saluran air masuk (inlet) dari masing-masing sumber.
Kemudian, pengelola juga wajib menginstalasi pencatat air otomatis tambahan pada saluran air keluar (oulet).
Selanjutnya, pengelola juga wajib menggunakan sumber alternatif pengganti air tanah.
Berikut Daftar Area dan Kawasan Bebas Air Tanah, yakni Area Jalan Bebas Air Tanah, Jalan Gaya Motor Raya, Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara.
Selain itu Jalan R.E Martadinata, Jakarta Utara, Jalan Cakung Cilincing, Jakarta Utara, Jalan Akses Marunda, Jakarta Utara, Jalan D.I Panjaitan, Jakarta Timur, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur.
Ada lagi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Jalan Prof Dr. Satrio, Jakarta Selatan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Pemprov DKI juga menetapkan kawasan Zona Bebas Air Tanah, diantaranya Kawasan Industri Pulo Gadung (JIEP), Jakarta Timur, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan.