Siswa SMA Tak Lagi Pusing Pilih Jurusan, Dibebaskan Pilih Mapel sesuai Bakat-Simak Penjelasan Mendikbud Nadiem

- 13 Februari 2022, 19:59 WIB
Ilustrasi kurikulum merdeka yang diluncurkan pada hari Jumat, 11 Februari 2022
Ilustrasi kurikulum merdeka yang diluncurkan pada hari Jumat, 11 Februari 2022 /Instagram @kemdikbud.ri/

PortalMagetan.comSiswa Sekolah Menengah Atas (SMA) kini tak lagi dipusingkan dengan pemilihan jurusan baik IPA, IPS atau Bahasa, pasca kurikulum merdeka diluncurkan.

Siswa SMA yang tak lagi dipusingkan dengan peminatan atau penjurusan itu memilih kurikulum merdeka, hingga tak lagi terkotak dengan jurusan IPA, IPS dan Bahasa.

Siswa SMA yang memilih kurikulum merdeka tersebut dibebaskan memilih mata pelajaran (mapel)  sesuai minat, bakat dan aspirasinya masing-masing.

Seperti apa mekanisme kurikulu merdeka yang dilaunching Mendikbud  Ristek Nadiem Makarim tersebut?

Baca Juga: Profil Lee Jun Young Pemeran Ji Hoo di Film Love and Leashes, Lengkap Perjalanan Karir dan Akun Medsosnya

Dilansir PortalMagetan.com dari Pikiran Rakyat pada artikel berjudul ‘’Tak akan 'Dihantui' Penjurusan, Kurikulum Merdeka Bebaskan Siswa SMA Pilih Mata Pelajaran yang Diminati,’’ simak penjelasannya.

 

Kurikulum merdeka diluncurkan pada Jumat, 11 Februari 2022 memberikan angin segar sekaligus sejumlah keunggulan bagi siswa.

 

"Keunggulan Kurikulum Merdeka adalah ya kemerdekaannya sendiri, otonomi yang diberikan," tutur Nadiem Makarim.


 

Salah satu keunggulannya adalah bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak akan ada lagi peminatan.

 Baca Juga: Profil Seohyun SNSD Pemeran Jung Ji Woo di Film Love and Leashes, Lengkap dengan Zodiak, IG hingga Twitter

"Saya berikan beberapa contoh, di dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan ya," ucap Nadiem Makarim.

 

Dia menekankan bahwa untuk siswa yang memilih Kurikulum Merdeka, tidak akan ada lagi penjurusan untuk 2 tahun terakhir di SMA nanti.

"Untuk yang memilih Kurikulum Merdeka ya tidak ada lagi jurusan, ya kejuruan, atau peminatan," ujar Nadiem Makarim.

 

Nantinya, para siswa tidak perlu lagi melakukan penjurusan IPA, IPS, maupun Bahasa.

 

Mereka bisa memilih mata pelajaran yang mereka inginkan, sesuai dengan minat, bakat, dan aspirasinya.

 

"Peserta didik bisa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, aspirasinya, di dua tahun terakhir SMA. Berarti dia tidak terkotak-kotak kepada misalnya IPA atau IPS saja," kata Nadiem Makarim.

Baca Juga: Polisi Sebut 11 Orang Tewas Terseret Ombak Pantai Payangan, Polres Jember-Tim SAR Cari 1 Korban Hilang 

Para siswa SMA akan diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang mereka inginkan, termasuk mencampur sebagian materi IPA, IPS, maupun Bahasa.

 


Program seperti itu pun sudah banyak dilakukan di kurikulum internasional.

 

"Mereka bisa memilih sebagian materi pelajaran IPA sebagian IPS, dan itu adalah suatu hal yang sudah dilakukan di banyak sekali program-program kurikulum internasional," tutur Nadiem Makarim.

 

Dia menambahkan bahwa sudah banyak program di negara maju yang membebaskan anak-anak untuk memilih apa yang mereka inginkan.

"Sudah banyak sekali program-program di negara-negara maju yang memberikan pilihan bagi anak-anak kita, karena dari kecil mereka sudah dibiasakan untuk bisa memilih dan akuntabel akan keputusannya dia," ujar Nadiem Makarim. ***( Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah