Ada Dugaan Korupsi di Laut Natuna Utara, Mahfud MD: Laut Kita Dimasuki Kapal Asing karena Disitu Ada Permainan

- 13 Januari 2024, 13:45 WIB
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD (tengah) menyalami pendukungnya saat berkampanye di hadapan masyarakat nelayan dan petani di Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023). Mahfud MD menyampaikan visi dan misi di antaranya akan memberantas korupsi dan memutihkan kredit macet petani dan nelayan senilai Rp786 miliar. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nym.
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD (tengah) menyalami pendukungnya saat berkampanye di hadapan masyarakat nelayan dan petani di Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023). Mahfud MD menyampaikan visi dan misi di antaranya akan memberantas korupsi dan memutihkan kredit macet petani dan nelayan senilai Rp786 miliar. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nym. /Budi Candra Setya/ANTARA FOTO

PortalMagetan.com  – Tindak pidana korupsi diduga terjadi di Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan karena tidak terkelola dengan baik. Hal itu disampaikan Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD saat mengunjungi Pondok Pesantren Darut Tauhid Canga'an Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 12 Januari 2023.

"Di utara sana, Laut China Selatan atau Natuna Utara, laut kita itu selalu dimasuki kapal asing dan kita kadangkala diam saja karena di situ ada permainan, korupsi," kata Mahfud dikutip dari Antara.

Mahfud mengatakan pihaknya pernah mengamankan dua kapal asing dari Iran yang menyelundupkan BBM secara ilegal dan menjualnyadi tengah Laut Natuna Utara.

"Lalu ada pejabat yang bilang, 'wah itu enggak apa-apa, enggak boleh berlaku hukum Indonesia, berlaku Protokol Kyoto, dikembalikan saja lalu didenda Rp1 miliar'. Enggak bisa saya bilang, tangkap, dihukum," paparnya.

Baca Juga: Debat Ketiga Capres Serang Personal dan Bongkar Rahasia Negara?Mahfud MD:Biasa Aja Kalau Tanya Harga Pesawat

Mahfud menambahkan bahwa dirinya pernah mengirimkan lebih dari seratus kapal dari Jawa Tengah ke Laut Natuna Utara untuk mendapatkan BBM subsidi. Namun demikian, seratus kapal itu tidak mendapatkan BBM subsidi saat tiba di sana.

"Saudara, kapal saya sudah sampai di sana (Laut Natuna Utara), enggak kebagian, enggak kebagian minyak subsidi. Dicuri oleh aparat, dijual di tengah jalan. Nah yang begini nih dijual di tengah laut, dititipkan ke pom bensin, 'tolong nih dijualkan'," tambahnya

Untuk itu, lanjut Mahfud, seratus kapal yang dia kirimkan meminta untuk pulang kembali ke Jawa Tengah. "Sehingga kapal-kapal dari Jawa Tengah, 'minta pulang, Pak, kami enggak dapat membeli minyak subsidi. Kami malahan rugi di sini'. Nah ini karena korupsi nih," kata Mahfud.***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah