PortalMagetan.com-Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah merampungkan tugasnya dengan menyerahkan hasil investigasi ke Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD mengatakan fakta yang ditemukan di lapangan terkait tragedi yang merenggut ratusan nyawa ini jauh mengerikan daripada yang beredar di televisi dan media sosial.
Hal itu disampaikan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan setelah meneliti 32 rekaman CCTV.
"Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama satu keluar satu tertinggal. Yang di luar balik lagi nolong ke temannya terinjak injak mati," ujar Mahfud Md dalam konferensi pers di Komplek Istana Kepresidenan, Jumat, 13 Oktober 2022.
"Ada yang memberi bantuan pernapasan itu karena satu sudah tidak bisa bernapas kena semprotan, mati, itu jauh mengerikan," sambungnya.
Menurut Mahfud, ratusan korban yang meninggal dan terluka disebabkan desak-desakan saat berusaha keluar dari pintu stadion setelah adanya tembakan gas air mata.
"Yang mati dan cacat dan serta sekarang kritis itu dipastikan terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan, itu penyebabnya," jelasnya.
Mahfud menyebut saat ini dampak atau efek racun gas air mata masih diperiksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).