Network
“Tapi, ini menjadi tantangan buatku, di sini kan diceritakan dari hidup sampai mati sampai gentayangan tersebut kan. Nah, aku tuh kesulitan, gimana ya ini kan belum pernah mati ya,” lanjutnya.
Wulan menambahkan, kalau misalnya kita memerankan banyak peran sebagai manusia, kan itu seperti macan dibangunin, rasa rasa itu ada, tokoh tokoh itukan ada di diri kita semua yang bisa kita bangunkan.
Baca Juga: Baru Diupdate KAI, Harga Tiket Kereta Go Show dan Daftar KA Bandung-Banjar, Bandung-Tasimalaya-Cek Cara BelinyBaca Juga: Baru Diupdate KAI, Harga Tiket Kereta Go Show dan Daftar KA Bandung-Banjar, Bandung-Tasimalaya-Cek Cara Beliny
“Nah, tapi jadi setan gimana? Sorot matanya pasti berbeda apa segala macam, tapi Mas Hanung tuh very hands on,” jelas Wulan.
“Pas aku adegan gentayangan, jadi setan itu, Mas Hanung giniin rambutnya very detail. Nggak cuman aktingnya, tapi semua detail lah gitu. Mau rambutnya terbang ke sini, harus ke sini,“ tambah Wulan.
“Jadi teknis menjadi setan, ternyata sulit jadi setan, gitu ya,” tandas Wulan***
