Perokok Pasif Lebih Beresiko Terkena Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Begini Penjelasan dr Faisal Yunus

- 24 November 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi. Perokok Pasif lebih beresiko terserang penyakit paru obstruktif kronik.
Ilustrasi. Perokok Pasif lebih beresiko terserang penyakit paru obstruktif kronik. /pexels/iryna

PortalMagetan.com- Kendati tidak merokok, berada di dekat perokok aktif dan menghirup asapnya beresiko terkena penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Berada di dekat perokok aktif saat merokok disebut perokok pasif, karena mereka ikut menghirup asap rokok. 

"Itu karena dia tidak tahu kalau asap yang dihirup akibat perokok aktif menyebabkan masalah," ujar Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof. dr. Faisal Yunus dalam sebuah webinar, Selasa 23 November 2021.

Banyak masyarakat yang tak menyadari bahaya di dekat orang merokok dan menghirup asapnya.

Baca Juga: Penyidik Polda Metro Jaya Dalami Aliran Dana-TTPU Mafia Tanah Keluarga Nirina Zubir, Petrus: Kita Intensifkan

"Tidak sadarnya perokok pasif menimbun penyakit yang membuat dia tidak aware akan penyakit tersebut dan itu yang meningkatkan risiko," sambungnya.

Faktor lain yang membuat perokok pasif berisiko tinggi alami PPOK, kata Faisal, penyakit paru. Artinya, asap rokok yang diembuskan perokok aktif masuk ke dalam tubuh orang di sekitarnya.

"Dan setelah diselidiki, asap rokok yang dikeluarkan perokok aktif lalu terhirup orang di sekitarnya, mengandung zat berbahaya lebih banyak. Jadi, itu kenapa perokok pasif punya peluang alami PPOK," tuturnya.

Baca Juga: Uang Pemda Ngendon di Bank Capai Rp 226 Triliun, Jokowi: Uang Sendiri Tidak Digunakan Ngejar-ngejar Uang Orang

Asap rokok yang dihirup perokok aktif dinamakan mainstream dan itu ternyata tidak jauh lebih berbahaya dari asap sidestream.

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x