“Kamu gak tau rasanya jadi orang alim. Aku itu bisa mukasyafah. Tapi etika orang alim, siapa menutup aib orang lain, maka Allah akan menutup aibnya sendiri,” jawab Gus Baha.
“Bahkan andaikan aku tahu pelakunya pun, aku akan pura-pura gak tahu. Eh malah kamu nyuruh aku tahu,” lanjut Gus Baha menanggapi istrinya.
Jadi, sebagai orang alim Gus Baha tidak mau mencari-cari aib kesalahan orang lain meskipun orang itu memang benar-benar salah.
Namun sikap seperti ini, menurut Gus Baha, tidak boleh diterapkan oleh pihak kepolisian. Karena kalau polisi menjadikan hadis ini sebagai pegangan, tentu kejahatan akan semakin merajalela.
“Andaikan polisi berpegangan pada hadis ‘menutup aib orang lain akan ditutup aibnya oleh Allah’, ya mana ada maling yang tertangkap?” jelas Gus Baha.