PortalMagetan.com - Pemasangan pagar besi di Telaga Sarangan sisi selatan tepatnya di area pintu air mendapat beragam komentar di media sosial (Medsos). Menangapi ramainya pendapat netizen akhirnya direspon Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magetan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Magetan Joko Trihono, mengatakan jika pihaknya baru mengetahui hal tersebut semalam. Sebab, pihaknya belum menerima surat pemberitahuan resmi, langkah ini diperkirakan merupakan inisiatif dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Kami belum dapat surat pemberitahuan tapi mestinya BBWS ingin mengantisipasi hal-hal yang dapat membahayakan pengunjung. Disitu kan memang lebih rendah daripada lokasi lain,” kata Joko Trihono.
Kata dia, area pintu air tersebut merupakan lokasi yang cukup berisiko karena menjadi tempat pengeluaran air yang dapat menimbulkan pusaran.
“Itu memang area pengeluaran air. Kalau air dikeluarkan akan menimbulkan pusaran, kalau ada kejadian disitu kan risiko terberat adalah meninggal dunia," lanjutnya.
Meski tetap memahami maksud pihak BBWS, Joko Trihono juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi gangguan terhadap kegiatan wisata di Telaga Sarangan selama proses pemasangan pagar pelindung, untuk itu pihaknya berjanji akan segera berkomunikasi dengan pihak BBWS terkait hal ini.
“Sementara ini kami belum menerima pemberitahuan baik tertulis maupun lisan tentang detil teknis. Kami sendiri juga khawatir kalau misalnya ada kegiatan fisik yang mungkin sedikit mengganggu kegiatan wisata Sarangan. Nanti kami coba tanyakan bagaimana rencana pembangunan pagar selanjutnya,” pungkasnya.
Sejauh ini, pagar berwarna hitam yang terpasang di area pintu air itu setinggi 2 meter. Pagar membentang mulai dari timur hingga barat pintu air.