"Waktu itu Subeni berusaha membuka pintu untuk lari menyelamatkan diri, karena dia melihat para penjaga sudah tidak ada. Tetapi baru saja menguak pintu, dia langsung ditembak,’’terang Kyai Rokib dikutip dari Lubang-lubang pembantaian Petualangan PKI
Menurut Rokib, aksi penembakan itu tak berhenti disitu, FDR PKI terus memberondong peluru senapan mesin ke arah tawanan di ruang loji PG Rejosari itu.
‘’Dan sesudah itu rentetan tembakan pun terdengar," ujar Rokib mengenang peristiwa tersebut.
Rokib mengungkapkan, pembantaian tersebut berlangsung secara tiba-tiba dan tidak terduga sama sekali. Dia bahkan menganggap kejadian itu seperti mimpi yang menakutkan.
‘’Setelah Subeni dan kawan-kawannya di satu ruangan tertembak, sambil menunggu giliran untuk dibantai FDR/PKI, bersama Kapten CPM Kafrawi kami mempersiapkan usaha merebut senjata mereka,’’ ungkapnya ***