Jelang Lebaran, Sajadah dan Peci Bulu Kelinci Magetan Banjir Pesanan, Pangsa Pasar Tembus Aceh hingga Malaysia

- 11 April 2023, 14:53 WIB
Peci dan Sajadah dari Bahan Kulit Kelinci Magetan Banjir Permintaan Menjelang Lebaran
Peci dan Sajadah dari Bahan Kulit Kelinci Magetan Banjir Permintaan Menjelang Lebaran //Diskominfo Magetan

PortalMagetan.com - Produk kerajinan dari kulit kelinci asal Magetan, Jawa Timur banjir pemesanan saat Ramadhan hingga menjelang hari Raya Idul Fitri 2023. 

Produk kerajinan kulit kelinci yang ramai pemesanan rata-rata Sajadah dan peci untuk sholat. 

Meningkatnya pemesanan produk kerajinan kulit kelinci ini tentu membuat para perajin asal Desa Bangsri, kecamatan Ngariboyo sumringah. 

 

Suryo Bagio salah seorang pengrajin peci dan sajadah kulit kelinci dari Desa Bangsri, kecamatan Ngariboyo Magetan mengatakan pemesan peci kulit kelinci sebagain besar berasal dari luar pulau Jawa.

“Pesanan meningkat dari luar Jawa mulai dari Padang, Aceh, Makasar, Palembang, Manado bahkan dari Lombok. Sejak mengikuti sejumlah pameran permintaan terus meningkat,” ujarnya.


Pembuatan peci berbulu dari kulit kelinci menurut Suryo dikerjakan secara manual atau handmade, karena membutuhkan ketelitian dan presisi.

Suryo mengatakan saat ini dia dibantu 4 karyawannya dalam sehari dapat memproduksi sekitar 10 buah peci kelinci.

“Dibuatnya secara handmade karena membutuhkan ketelitian. Ketika kita coba dengan mesin banyak yang meleset dan tidak presisi. Pelanggan justru lebih banyak yang menyukai produk dengan handmade, karena bernilai seni,” imbuhnya.

Satu buah peci berbahan kulit kelinci Suryo mematok harga Rp 250.000 hingga Rp 400.000 disesuaikan dengan permintaan baik corak maupun desain peci.

Jika menginginkan warna dan corak bulu kelinci tertentu, harganya menyesuaikan dengan tingkat kesulitan pemenuhan bahan bulu kulit kelinci.

Baca Juga: Raup Cuan dari Aksesoris Hijab-Mukena Jelang Lebaran, Monic Perajin Asal Sukomoro Rela Resign Kerja Kantoran

“Harga antara kisaran Rp 250.000 sampai 400.000 tergantung kwalitas bulunya. Ada yang minta warna coklat dari kelinci bligon ini peminatnya banyak,” katanya.

Suryo menuturkan permintaan peci berbulu dari kulit kelinci sebanyak 2.000 buah peci dari Negara Malaysia, sayang minimnya permodalan dan peralatan serta keterbatasan bahan kulit kelinci berbulu yang masih terbatas membuat pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan.

Dia berharap ada investor yang membantunya untuk mengembangkan usaha pembuatan peci berbulu kulit kelinci miliknya mengingat banyak permintaan yang belum bisa di layani karena sejumlah keterbatasan tersebut.

“Kita pernah mendapat pesanan 2.000 peci, tapi karena keterbatasna peralatan, permodalan dan keterbatasan bahan kulit kelinci kita kesulitan untuk memenuhi pesanan dari luar negeri tersebut,” ujarnya.



Untuk merawat peci berbulu kulit kelinci menurut Suryo tidak sulit, cukup dengan menggunakan air hangat dan cuka.

Campuran air hangat dan cuka disapukan ke permukaan bulu kulit kelinci untuk merawat kekuatan bulu dan warna peci berbulu dari kulit kelinci.

“ Perawatannya mudah, dengan air hangat dan cuka kemudian disapukan dengan menggunakan kain kemudian diangin anginkan. Perawatannya cukup mudah,” pungkasnya.***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: Kominfo Magetan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x