PortalMagetan.com – Magetan menjadi sasaran utama aksi kekejaman PKI di wilayah eks Karesidenan Madiun pada tahun 1948.
Alasannya, Magetan menjadi daerah strategis yang harus direbut terlebih dahulu dalam pemberontakan PKI yang dipimpin Muso.
Pemberontakan PKI 1948 di Magetan awalnya dikira masyarakat setempat sebagai upaya perampokan atau tindak pencurian dengan kekerasan.
Namun aksi, dugaan masyarakat terkait dengan aksi perampokan dan pencurian dengan kekerasan, salah, nyatanya aksi pemberontakan PKI disertai dengan kekejaman lain yang selanjutnya dikenal dengan istilah ‘Madiun Affair’.
Baca Juga: Liga Inggris Pekan 9, Liverpool vs Brighton: Berikut Head to Head dan Prediksi Skor Akhir
Seperti apa kekejaman PKI di Magetan pada tahun 1948? Monumen Soco di Kecamatan Bendo Magetan menjadi salah satu saksi bisu jasad seratus lebih orang yang ditimbun di sumur desa tersebut, dan hanya sekitar 67 orang yang berhasil diidentifikasi.
Kusman, sesepuh di Magetan yang juga anggota Tim Sejarah Peristiwa 1948, awal pemberontakan PKI 1948 di Magetan terjadi di Kauman, wilayah sebelah Barat Pemkab Magetan saat ini, yang awalnya dikira warga sekitar hanya aksi curas dan perampokan. Nyatanya aksi tersebut merembet dengan aksi pembakaran rumah.
‘’ Aksi perampokan itu terjadi sebelum September 1948, rumah paman-paman saya juga menjadi sasarannya,’’ kata Kusman dikutip PortalMagetan dari Buku Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015) karya Anab Afifi dan Thowaf Zuharon.
Kusman mengatakan rumah yang dibakar dibakar oleh para PKI itu milik Haji Ibrahim. Haji Ibrahim pada masa itu dikenal sebagai pedagang kaya di Magetan.
‘’Di Kauman, ada empat hingga lima rumah warga yang dibakar pada saat itu,’’ ungkapnya.