Muzaffer Kayasan, Pasien Covid-19 Terlama Asal Turki, 14 Bulan Isolasi-78 Swab Positif, Begini Kata dr Cagri

- 20 Februari 2022, 16:53 WIB
Muzaffer Kayasan, Pria Asal Turki yang jadi pasien Copvid-19 Terlama /Instagram.com/@cagingazetesi
Muzaffer Kayasan, Pria Asal Turki yang jadi pasien Copvid-19 Terlama /Instagram.com/@cagingazetesi /

 

PortalMagetan.com - Muzaffer Kayasan, 56 tahun, pria asal Turki tercatat sebagai pasien dengan infeksi Covid-19 terlama di negaranya.

Muzaffer Kayasan sudah menjalani isolasi selama 14 bulan dan 78 kali swab, namun hasil menunjukkan jika pria 56 tahun itu masih positif Covid-19.

Muzaffer Kayasan menghabiskan 9 bulan waktunya di rumah sakit dan lima bulan sendirian di rumah karena virus Covid-19 hingga memisahkan diri dengan keluarga besarnya.


Dilansir PortalMagetan.com dari laman Reuters, ketika pertama kali terkena Covid-19, Kayasan mengira hidupnya akan segera berakhir lantaran sudah menderita leukemia.


Baca Juga: Hendak Tawuran, Dua Remaja di Duren Sawit Diamankan Polisi,Petugas Sita Samurai, Simak Kronologinya

Sebab, sembilan bulan di rumah sakit dan kini lima bulan kebanyakan sendirian di rumahnya telah memisahkan dia dari sebagian besar dunia luar.

Saat keluarga atau cucunya berkunjung, hanya bisa mengobrol dari balik pintu kaca.


"Saya kira ini COVID versi perempuan. Dia terobsesi dengan saya," canda Kayasan ketika dia mengetahui bahwa tes PCR terbarunya, sekali lagi, positif.


Serap Simsek Yavuz, profesor penyakit menular dan mikrobiologi klinis di Universitas Istanbul, mengatakan kasusnya adalah kasus terlama yang mereka lacak dan sedang dipantau secara ketat untuk setiap risiko varian yang bermutasi.

Baca Juga: Satgas Pangan Polri Temukan Penimbunan Minyak Goreng 92.676 Kardus di Sumut, Simak Penjelasan Brigjen Ramadhan


"Kasus seorang pasien yang dinyatakan positif selama 441 hari bukanlah sesuatu yang dilaporkan hingga hari ini," kata Cagri Buke, dokter penyakit menular dan mikrobiologi klinis di Rumah Sakit Acibadem, Turki.


Pasien virus corona dengan imunosupresi berisiko mengalami infeksi berkepanjangan dengan sindrom pernapasan akut yang parah, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu di New England Journal of Medicine.

Dan oleh Leukemia and Lymphoma Society menunjukkan satu dari empat pasien kanker darah tidak menghasilkan antibodi terdeteksi bahkan setelah menerima dua suntikan vaksin.

Baca Juga: Ramalan Shio Minggu 20 Februari 2022: Anjing, Ayam Perbaiki Kesalahan, Babi Awasi Pengeluaran dan euanganmu


Hasil tes positif covid membuat Kayasan tidak memenuhi syarat untuk vaksin. Berdasarkan "Turkish Guidelines" menyebut, pasien positif harus menunggu pemulihan penuh untuk menerima vaksin.

Kayasan, yang kehilangan indra perasa dan penciumannya karena cobaan itu, telah meminta pihak berwenang untuk setidaknya meringankan karantinanya.


Putranya, Gokhan Kayasan, mengatakan ayahnya selalu menjadi orang yang "positif".

"Kami terus mengatakan betapa positifnya dia dan sekarang ayah menjadi positif (untuk COVID) dan tidak bisa kembali menjadi negatif," katanya.


"Dia bilang dia terjebak di lampu merah dan tidak bisa melewatinya," imbuh Gokhan.***

Editor: Dyah Mellyda Permatasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x