Kunjungi PEA, Presiden Jokowi Hasilkan Komitmen Bisnis dan Investasi Rp 468 Triliun, Ini Rinciannya

- 5 November 2021, 10:16 WIB
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) dan Ruler of Dubai, Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, menyaksikan pertukaran sejumlah Nota Kesepahaman antara kedua negara di Dubai Exhibition Center, Dubai, PEA, pada Kamis, 4 November
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) dan Ruler of Dubai, Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, menyaksikan pertukaran sejumlah Nota Kesepahaman antara kedua negara di Dubai Exhibition Center, Dubai, PEA, pada Kamis, 4 November /Setpres/Laily Rachev

PortalMagetan.com- Lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Persatuan Emirat Arab (PEA) menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai USD 32,7 miliar atau sekitar Rp 468 Triliun.

Jumlah tersebut didapat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari 19 perjanjian kerja sama yang pertukarannya dilakukan pada Kamis, 4 November 2021, saat berkunjung ke Dubai.

Kesuksesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menggaet Investor diungkap oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Rabu, 3 November 2021.

Retno Marsudi menjelaskan bahwa komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Presiden Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.

Baca Juga: Fakta: Polisi Tak Temukan Bekas Pengereman di Lokasi Kecelakaan Vanessa Angel, Begini Penjelasannya

“Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai USD32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai,” ujar Menlu, dikutip PortalMagetan.com dari website resmi Presiden.

Menlu memerinci, komitmen bisnis dan investasi tersebut antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan, manufaktur dan distribusi vaksin dan bio product.

Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.

“Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini, dalam kunjungan ini, adalah USD32,7 miliar.

Baca Juga: 3 Tips Mendidik Anak Laki-laki Menurut dr Aisyah Dahlan, Nomor Tiga Penting Banget Bunda

Di bidang investasi besok, Menteri Investasi masih akan melakukan pertemuan investasi dan juga ada pertemuan dengan perusahaan besar Amerika yang mudah-mudahan akan ada komitmen-komitmen baru,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa Indonesia akan memberikan karpet merah bagi semua negara, untuk melakukan realisasi investasi di Indonesia dan tidak hanya condong kepada satu negara.

Atas dasar itu, Menteri Investasi akan melakukan perjanjian dengan salah satu pengusaha dari Amerika.

Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Mencegah Kanker Prostat, Mulai Tomat hingga Buah Delima

“Sekarang kita lagi melakukan negosiasi akhir sampai dengan tengah malam, yang akan masuk di bidang hilirisasi. Kenapa hilirisasi? Salah satu visi besar Bapak Presiden pada poin kelima adalah tentang bagaimana membangun transformasi ekonomi di mana transformasi ekonomi wujudnya adalah nilai tambah dengan industrialisasi. Ini akan kita buat dan kita umumkan besok nanti,” ujar Bahlil.

Bahlil berharap, nilai USD32,7 miliar yang telah ada bisa didongkrak lagi menjadi paling tidak di atas USD35 miliar.

Sebelumnya, saat Presiden Jokowi bertemu dengan para investor di Glasgow di sela-sela KTT Pemimpin Dunia COP26, Indonesia juga mendapatkan komitmen investasi sebesar USD9,2 miliar.

Baca Juga: Tutup 116 Entitas Pinjol Ilegal, Satgas SWI Juga Serahkan Data Penting Ini ke Polisi

Sehingga jika ditotal dengan jumlah komitmen investasi yang didapat di PEA, jumlahnya mencapai USD41,99 miliar.

Selain di bidang investasi, dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Pangeran MBZ juga dibahas isu di bidang perdagangan. Kedua pemimpin sepakat agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara kedua negara dapat segera diselesaikan.

“Perundingan sudah dilakukan beberapa kali dan Presiden mengharapkan pada bulan Maret 2022 perundingan dapat diselesaikan,” ucap Menlu. ***

 

Editor: Moh Eko Suprayitno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x