Jokowi Ajak APEC Fokus Perkuat Kerjasama di 3 Hal Ini, Presiden Singgung Masa Depan Ekonomi Dunia

13 November 2021, 11:21 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC ke-28 yang digelar secara virtual. Presiden mengikuti KTT tersebut dari Novotel Lombok Resort and Villa, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Jumat, 12 November 2021 /BPMI Setpres

PortalMagetan.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau Asia-Pacific Economic Partnership (APEC) untuk bergegas berbenah dengan memperkuat kerja sama untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan di tengah pemulihan ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hal itu dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC ke-28 yang digelar secara virtual.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti KTT tersebut dari Novotel Lombok Resort and Villa, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat, 12 November 2021.

Baca Juga: Persik Kediri Tunjuk Javier Roca Sebagai Pelatih Baru, Yahya Alkatiri Sebut Faktor Ini Jadi Pertimbangannya

“Kita harus memperkuat kerja sama untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, saya mengajak APEC untuk fokus pada tiga hal. Pertama, kita harus segera membuka mobilitas yang aman di kawasan, untuk mempercepat pemulihan ekonomi,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Jokowi, seluruh ekonomi APEC harus bersama-sama mempercepat pencapaian target cakupan vaksinasi di kawasan.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia, Timnas Inggris Hujani 5 Gol Albania Tanpa Balas, Harry Kane Punya Peran Sentral

Selain itu, juga menyepakati pengaturan jalur khusus bagi pelaku perjalanan tervaksinasi antarekonomi APEC.

Kedua, Jokowi mendorong ekonomi APEC untuk mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang lebih tangguh.

Menurutnya, disrupsi terhadap rantai pasok dan logistik global memiliki dampak ekonomi yang besar.

Lebih jauh, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 telah mengajarkan semua negara bahwa rantai pasok global hanya bertumpu pada satu atau dua negara sangat rawan, terutama untuk proses produksi vaksin, obat, alat-alat kesehatan, dan produk-produk penting lainnya.

Baca Juga: 11 Tips Atasi Bayi Rewel di Malam Hari Versi dr. Ema Surya Pertiwi, Nomor 3 dan 7 Perlu Dicoba Bunda

“Kita harus mengoreksinya dengan membangun rantai pasok dunia yang lebih merata di kawasan, untuk memitigasi risiko serupa di kemudian hari. Biaya pengangkutan kontainer yang saat ini naik sampai tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi juga memukul eksportir dan importir. Akar masalah harus dicari dan segera kita selesaikan,” jelasnya.

Ketiga, Presiden mendorong transisi menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan dan hijau. Jokowi berpandangan bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan dan hijau adalah masa depan ekonomi dunia dan sebuah keniscayaan.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Bagikan Dzikir saat Terbangun di Malam Hari, Cukup Sekali Baca, Doa Dikabulkan Allah SWT

Oleh karena itu, kebijakan pembangunan harus menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan mengatasi perubahan iklim.

Menurut Presiden, semuanya harus win-win dan berimbang, dan bukan dengan pendekatan zero-sum di antara tiga tujuan itu.

APEC harus dapat memfasilitasi investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi rendah karbon. Transisi berkelanjutan dan hijau harus semakin diintegrasikan ke dalam berbagai ranah kerja sama APEC,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani. ***

 

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: Presiden.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler