Tawarkan Subsidi ke Pusat Penitipan Anak, Joe Biden Kenang saat Tak Mampu Bayar Biaya Pengasuhan

16 Oktober 2021, 09:13 WIB
Presiden AS Joe Biden menawarkan subsidi pengasuhan anak saat berpidato di Connecticut.. /REUTERS/Evelyn Hockstein.

PortalMagetan.com- Peristiwa tragis yang menimpa Neila Hunter dan Naomi Cristina menjadi pelajaran berharga bagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Kematian Istri dan anaknya dalam insiden kecelakaan itu dinilai sebagai momen pembelajaran dan titik balik hidupnya.

Kecelakaan itu membuat Biden sadar bahwa kebanyakan orang Amerika tidak mendapat bantuan dari keluarga besar, yang dimanfaatkan ketika mereka berjuang untuk membesarkan keluarga.

‘’Saya telah menyadari keprihatinan dalam kurangnya akses, dan kurangnya kemampuan finansial untuk memiliki penitipan anak, untuk waktu yang lama,’’ kata Joe Biden dalam pidato di Connecticut, 

Biden sadar betul, penitipan anak penting untuk pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19, namun pemerintah berpendapat bahwa Amerika Serikat berinvestasi jauh lebih sedikit pada anak-anak daripada ekonomi yang sebanding.

Baca Juga: Susur Sungai, 21 Siswa MTs Harapan Baru Cijantung Tenggelam, 11 Tewas

‘’Bagaimana kita bisa bersaing di dunia jika jutaan orang tua Amerika, terutama ibu, tidak dapat menjadi bagian dari angkatan kerja karena mereka tidak mampu membayar biaya perawatan anak?" Tanya Biden.

Dikutip PortalMagetan.com dari Pikiran Rakyat pada artikel berjudul ‘’Joe Biden Kenang Perjuangan Jadi Orang Tua Tunggal; Sulap Karir Politik Usai kematian Tragis Istri Pertama.’’ Kata Biden, kesulitan orang tua dalam mempertahankan pekerjaan merupakan bagian dari berkontribusi pada kesenjangan gender yang lebar dalam partisipasi tenaga kerja antara ibu, yang masih menanggung beban pengasuhan yang lebih besar, daripada ayah.

Biden kembali mengenang kecelakaan tragis pada tahun 1972 yang menewaskan anak dan istri tercintanya. Bagaimana dia bisa bangkit dari keterpurukan dan menjadikan momen kelam tersebut sebagai titik balik untuk berjuang menjadi orang tua tunggal dan menyulap karir politiknya menjadi lebih baik.

Baca Juga: Ini Daftar Hambatan Mobil Listrik Mengaspal di Indonesia Versi Gaikindo

Dalam pidato di Connecticut itu, Biden membuat seruan yang sangat pribadi untuk transformasi layanan penitipan anak Amerika yang tertinggal, sembari mengenang kematian anak dan istrinya.

Biden mengaku setelah kematian sang istri, ia tidak mampu membayar perawatan anak dengan gaji seorang senator, memaksanya untuk bolak-balik setiap hari antara Washington dan Delaware.

"Itu membuat saya menyadari betapa sulitnya bagi sebagian besar orang yang membutuhkan bantuan," kata Biden di pusat penitipan anak di ibu kota negara bagian Hartford, seperti dikutip PikiranRakyat.com dari NDTV.

Biden mengusulkan untuk menjembatani kesenjangan dengan subsidi federal untuk orang Amerika berpenghasilan rendah dan menengah, yang akan membatasi biaya perawatan anak keluarga sebesar tujuh persen dari pendapatan mereka.

Baca Juga: Cek Segera, Ini Puluhan Nama Pinjol Ilegal yang Dibongkar Polda Jabar

Dia ingin menawarkan subsidi besar ke pusat penitipan anak, menaikkan upah bagi mereka yang bekerja di industri dan meningkatkan kredit anak dari $2.000 (Rp28 juta) menjadi $3.000 (Rp42 juta) per tahun untuk anak-anak berusia di atas enam tahun.

Tidak pernah baik bertaruh melawan rakyat Amerika. Sudah waktunya bagi kita untuk berinvestasi pada diri kita sendiri, menunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi Amerika berhasil.

‘’Kami selalu memimpin dunia bukan dengan contoh kekuatan fisik kami, tetapi dengan kekuatan contoh kami. Itu sebabnya dunia mengikuti,’’ ungkapnya. *** (Nur Annisa/Pikiran Rakyat)

Editor: Moh Eko Suprayitno

Tags

Terkini

Terpopuler