Kendati begitu, peningkatan risikonya mungkin tidak setajam itu. Di Inggris misalnya, kanker esofagus memiliki prevalensi yang rendah yaitu hanya tiga dari 100 kasus kanker baru.
Di samping itu, Inggris juga memiliki budaya minum teh yang berbeda dengan Iran.
"Sebagian besar orang di Inggris menambahkan susu dingin ke teh mereka, yang membuat suhunya mendingin lebih cepat," ujar Cancer Research UK.
Lebih lanjut, Cancer Research UK menyoroti ada banyak faktor lain yang lebih memiliki pengaruh terhadap risiko kanker esofagus dibandingkan minum teh panas. Faktor-faktor risiko tersebut di antaranya ialah merokok dan konsumsi alkohol.***