PortalMagetan.com- Kendati tidak merokok, berada di dekat perokok aktif dan menghirup asapnya beresiko terkena penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Berada di dekat perokok aktif saat merokok disebut perokok pasif, karena mereka ikut menghirup asap rokok.
"Itu karena dia tidak tahu kalau asap yang dihirup akibat perokok aktif menyebabkan masalah," ujar Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof. dr. Faisal Yunus dalam sebuah webinar, Selasa 23 November 2021.
Banyak masyarakat yang tak menyadari bahaya di dekat orang merokok dan menghirup asapnya.
"Tidak sadarnya perokok pasif menimbun penyakit yang membuat dia tidak aware akan penyakit tersebut dan itu yang meningkatkan risiko," sambungnya.
Faktor lain yang membuat perokok pasif berisiko tinggi alami PPOK, kata Faisal, penyakit paru. Artinya, asap rokok yang diembuskan perokok aktif masuk ke dalam tubuh orang di sekitarnya.
"Dan setelah diselidiki, asap rokok yang dikeluarkan perokok aktif lalu terhirup orang di sekitarnya, mengandung zat berbahaya lebih banyak. Jadi, itu kenapa perokok pasif punya peluang alami PPOK," tuturnya.
Asap rokok yang dihirup perokok aktif dinamakan mainstream dan itu ternyata tidak jauh lebih berbahaya dari asap sidestream.
Mungkin Anda sering mendengar, perokok aktif namun tidak alami penyakit-penyakit yang berkaitan dengan saluran pernapasan.
Menurut Faisal, hal ini berkaitan juga dengan faktor lain, salah satunya kekebalan tubuh seseorang.
Baca Juga: Korlantas Mabes Polri Bakal Siapkan Layanan BPKB Digital di 8 Daerah Ini, Cek Wilayahmu
Semakin lemah sistem imunitasnya, maka racun yang masuk ke tubuh dan menginfeksi dengan mudah.
"Beberapa orang yang aktif merokok mungkin imunnya kuat, tubuhnya tidak begitu merasakan dampak buruk asap rokok. Tapi, jika merokok sudah jadi rutinitas, akan ada batas toleransi yang tidak dapat ditanggulangi tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan, termasuk PPOK," tukasnya. ***