Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, saat baru saja disebut nama seseorang saat berghibah, maka pahala langsung pindah.
Ketika keburukan mulai dibicarakan, maka keburukan itu akan Allah SWT ubah menjadi bangkai yang menyerupai orang yang dighibahi.
"Di akhirat kelak, jika dia tidak bertaubat dan masuk neraka, maka siksaan pertama adalah diminta untuk memakan bangkai tersebut," bebernya.
Jadi, kata dia, jika dighibahi orang lain, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mendoakannya.
"Doakan dalam waktu-waktu mustajab agar orang itu tidak mengulangi kesalahan yang sama. Doakan agar dosa yang telah dilakukannya diampuni dan bisa masuk surga bersama," pungkasnya.
Menurutnya, jangan kembali dicela atau balik membicarakan karena akan menambah dosa atau membuat rugi, sama saja seperti mengembalikan transfer pahala darinya.
Baca Juga: Hasil Ijtima MUI Haramkan Pinjol yang Mengandung Riba, Simak Penjelasannya
"Lalu, selanjutnya perlakukan orang yang berghibah tersebut dengan perlakuan yang baik. Contohnya adalah mengantarkan makanan ke rumah orang yang berghibah pada esok harinya," katanya.