Pariwisata Bisa Jadi Harapan Bangsa Indonesia, Arief Yahya: Modalnya Creative Culture Industry

- 11 Desember 2021, 19:45 WIB
Arief Yahya, Menteri Pariwisata periode 2014-2019 menyatakan Pariwisata bisa menjadi harapan Bangsa Indonesia
Arief Yahya, Menteri Pariwisata periode 2014-2019 menyatakan Pariwisata bisa menjadi harapan Bangsa Indonesia /Kemenparekraf

PortalMagetan.com-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan tantangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) pascapandemi COVID-19.

Sandiaga Uno membahas tantangan dunia parekraf bareng 'seniornya' Menteri Pariwisata periode 2014-2019 Arief Yahya dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif periode 2015-2019, Triawan Munaf.


“Program ini (AKI) kita buat untuk membangkitkan lagi ekonomi Indonesia, di tengah situasi COVID-19, melalui peningkatan kapasitas dan publisitas para pelaku ekonomi kreatif. Dimana terdapat beberapa sektor yang ditampilkan seperti kuliner, kriya, fesyen, digital (animasi, permainan, aplikasi), film, dan musik. Ini sesuai dengan RPJMN 2020–2024, ” kata Sandiaga dalam talk show di acara Pekan Puncak Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021


Baca Juga: Jeff Smith Bakal Jalani Rehabilitasi Pasca Ditetapkan Tersangka, Kombes Mukti: Sesuai Undang-undang

Menparekraf mengatakan, AKI 2021 menjadi salah satu program Kemenparekraf yang diharapkan tepat sasaran, tepat manfaat, juga tepat waktu. 



“Program ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja. Kita harapkan (penciptaan lapangan kerja) akan menuju ke base line tahun ini dan tahun depan penciptaan lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif akan kembali ke angka sebelum pandemi," ujar Sandiaga.
Arief Yahya menjelaskan, sektor pariwisata sebagai alat penyumbang PDB (Produk Domestik Bruto), devisa, dan lapangan kerja yang paling mudah dan murah.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Jateng Siapkan 76 Pos Pengamanan di Kawasan Wisata

Penilaian ini merupakan perbandingan dari mahalnya biaya investasi negara yang harus dikeluarkan untuk peningkatan sektor migas.

“Dulu Presiden Jokowi menanyakan ke saya, apa core economy bangsa kita? Tegas saya menjawab secara konsisten bahwa core economy bangsa kita adalah pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Baca Juga: Jeff Smith Resmi Ditetapkan Tersangka Penyalahgunaan Narkoba, Kombes Zulpan Bilang Begini


Arief Yahya menjelaskan sektor pariwisata bisa menjadi harapan bangsa Indonesia, bahwa indeks daya saing kepariwisataan Indonesia terus membaik dan menembus peringkat 42 besar dunia tahun 2017, dari 135 negara yang diranking oleh World Economic Forum.

Sedangkan salah satu pilarnya menembus 20 besar dunia, yaitu alam dan sumber daya budaya.

Baca Juga: Kue Natal, Resep Kuker Cokelat tanpa Menggunakan Oven yang Lezat dan Disukai Milenial


“Di sisi manufacturing kita tidak bisa mengalahkan China, karena banyak produk made in China, kemudian negara yang sukses dengan industri kreatifnya, salah satunya Korea, dimana industri kreatifnya lebih tinggi daripada manufacturing. Sementara kita yang punya modal pariwisata dan creative culture industry kemungkinan bisa menang di sektor tersebut dengan negara-negara lainnya,” katanya.

Baca Juga: Terkait Kasus Predator Anak Herry Wirawan, Menag Yaqut: Kita Investigasi Semua Lembaga Pendidikan


Sementara itu, Triawan Munaf menjelaskan, Sektor ekonomi kreatif di era Menparekraf Sandiaga ini adalah masa terberat, anggaran direfocusing untuk penanganan COVID-19, kedua adalah keterbatasan dari transportasi atau pergerakan orang selama pandemi.


“Terkait UU Ekonomi Kreatif yang telah disahkan itu diperlukan untuk menguatkan ekosistem industri kreatif terlebih pascapandemi. Lantaran UU itu menjadi payung hukum bagi para pelaku ekraf untuk menjalankan usahanya kedepan,” ujarnya. ***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah