Atas jadwal tersebut, pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts pun turut berkomentar memperjuangkan keadilan anak asuhnya.
Menurutnya, jadwal itu dinilai tidak adil bagi PERSIB. Sebab, beberapa tim mendapat banyak pertandingan sore hari.
Dia berharap ada perbaikan jadwal dengan mengedepankan asas keadilan bagi semua peserta Liga 1.
“Harus ada asas fair play bagi setiap tim. Apa yang terjadi jika di setiap laga bermain 8.30 atau bahkan 8.45 (malam hari) di laga pembuka, kami harus kembali larut malam ke hotel dan keesokan harinya melakukan perjalanan, tentu pemain akan merasa kelelahan,” kata Robert dikutip dari laman resmi klub.
Menurut Robert, masa pemulihan pemain pun akan berbeda dengan tim yang tampil sore hari. Perlu menjadi pertimbangan juga, sebab jadwal pertandingan pun ada yang hanya berjarak empat hari.
Baca Juga: PREDIKSI SKOR, Susunan Pemain Indonesia vs Thailand di Piala AFF U19 2022
“Jika melihat liga kita, pemain harus bertanding pada 4-5 hari berikutnya,” tambahnya.
Robert mengaku sudah merasakan dampaknya saat kompetisi musim lalu. Maung Bandung mendapat banyak jadwal pertandingan pada malam hari. Setelah pertandingan, pemain baru bisa beristirahat menjelang pagi. ***
“Harus fair play kepada setiap tim. Kalau tidak salah Bali dan Bhayangkara hanya bermain empat kali di malam hari. Sedangkan kami bermain 13 kali malam hari. Jadi ini harus diperhatikan dan menjadi hak kami untuk berdiskusi dengan pihak operator,” ungkapnya. ***