PortalMagetan.com – Kematian seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta Utara berinisial P (19) yang diduga dianiaya seniornya membuat pihak keluarga terpukul. Bahkan pihak keluarga menyatakan akan menuntut pertanggungjawaban pihak kampus karena membiarkan peristiwa ini terjadi.
"Saya mau tuntut yang memukul itu sama pihak sekolah, anak saya sehat-sehat saja tiba-tiba meninggal dunia," kata paman korban, Nyoman Budi Arto di Jakarta, Sabtu.
Dia meminta pertanggungjawaban kampus atas kejadian yang menghilangkan nyawa keponakannya dan meminta pelaku dihukum berat sesuai dengan perbuatannya.
"Saya punya anak dibegitukan, seandainya juga dia punya anak digituin juga bagaimana, saya akan tuntut pihak kampus," tegas Nyoman Budi Arto
Dia mengatakan pihak STIP menghubungi dirinya pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB yang memberitahukan taruna tingkat satu angkatan 2023 berinisial P meninggal dunia.
P merupakan anak pertama dari tiga saudara yang masuk sebagai taruna sekolah yang berada di bawah Kementerian Perhubungan tersebut.
Dari informasi tersebut Nyoman mengetahui anaknya di bawa ke toilet dan dihajar sama senior. Menurut dia keterangan dari teman-temannya dicocokkan dengan berita dari kepolisian.
"Iya dihajar tapi tidak jelas apa sebabnya sampai korban dihajar," ungkapnya