Fakta-Fakta Gempa Bawean Jawa Timur Diungkap BMKG, Daryono: Sesar Tua Pola Meratus Kembali Alami Reaktivasi

- 25 Maret 2024, 08:15 WIB
12 Fakta Gempa Bawean Gresik, Begini Kata BMKG
12 Fakta Gempa Bawean Gresik, Begini Kata BMKG /ANTARA FOTO/ Rizal Hanafi

PortalMagetan.com – Fakta terbaru terkait  gempa yang terjadi di Pulau Bawean Gresik sebelumnya disebut Gempa Tuban pada Jumat 22 Maret 2024, yang berkekuatan magnitudo 5,9 dan 6,5 diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya menyampaikan, fakta pertama dari gempa Bawean adalah gempa tersebut merupakan jenis gempa kerak dangkal.

"Gempa kerak dangkal itu dipicu oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser atau mendatar di Laut Jawa," katanya.

Kedua, gempa di Bawean bersifat merusak atau destruktif, sehingga menimbulkan dampak kerusakan bangunan tidak hanya di Pulau Bawean, tetapi juga di Gresik, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Bojonegoro, Pamekasan Madura, dan Banjarbaru.

Baca Juga: Buruan Daftar, Tentara Nasional Indonesia Buka Rekrutmen Taruna-Taruni 2024, Cek Syarat dan Link Daftarnya

Selanjutnya fakta ketiga adalah gempa Bawean terjadi dengan guncangan berspektrum luas, sehingga dampak guncangan dirasakan hingga jauh dari pulau tersebut, seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Sampit, Balikpapan, Madiun, Demak, Semarang, Temanggung, Solo. Yogyakarta, Kulon Progo, dan Kebumen.

Lalu, fakta berikutnya adalah gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Terkait dengan hal itu, Daryono menjelaskan hasil pemodelan tsunami BMKG menunjukkan bahwa gempa Bawean tersebut tidak berpotensi tsunami.


Dia menambahkan data lapangan hasil monitoring muka laut dengan menggunakan Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG) di Karimunjawa, Lamongan, dan Tuban menunjukkan muka laut yang normal tanpa ada anomali catatan tsunami.

Fakta kelima adalah gempa Bawean berpusat di zona aktivitas kegempaan rendah, sehingga masyarakat awam menilai gempa Bawean sebagai “gempa tidak lazim” karena terjadi di wilayah yang jarang terjadi gempa dangkal.

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x