Fakta-Fakta Gempa Bawean Jawa Timur Diungkap BMKG, Daryono: Sesar Tua Pola Meratus Kembali Alami Reaktivasi

- 25 Maret 2024, 08:15 WIB
12 Fakta Gempa Bawean Gresik, Begini Kata BMKG
12 Fakta Gempa Bawean Gresik, Begini Kata BMKG /ANTARA FOTO/ Rizal Hanafi

Fakta kesembilan, gempa susulan di Bawean cukup banyak. Hal itu disebabkan oleh karakteristik gempa kerak dangkal di Bawean terjadi pada batuan kerak bumi permukaan yang batuannya bersifat heterogen.

Dengan demikian, kerak bumi itu mudah rapuh dan patah, tidak seperti gempa kerak samudra yang batuannya bersifat homogen dan elastik sehingga tidak terlalu banyak gempa susulan, bahkan terkadang tanpa gempa susulan meskipun magnitudo gempanya cukup besar.

Baca Juga: Siapkan CV Terbaik, BUMN PT Kereta Api Indonesia Buka Lowongan Kerja Terbaru, Cek Syarat dan Kualifikasinya

Fakta kesepuluh, frekuensi gempa Bawean mulai menurun. Hasil monitoring BMKG hingga Minggu pukul 10.00 WIB mencatat sebanyak 239 kali gempa, dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang. Jika pada Jumat (22/3) dalam satu jam dapat terjadi 19 kali gempa, data terkini menunjukkan dalam 1 jam terjadi 2–3 kali gempa.

Fakta kesebelas, gempa Bawean menambah catatan gempa kuat di Laut Jawa. Sebelumnya, hanya terjadi 4 kali gempa kuat di Laut Jawa tidak banyak, yaitu pada 1902, 1939, 1950, dan terkini pada 2024.

Fakta terakhir, gempa Bawean memberi pelajaran penting bahwa ancaman gempa merusak di Jawa Timur tidak hanya berasal dari selatan, yaitu sumber gempa subduksi lempeng dan sesar-sesar aktif di daratan, tetapi juga dari sumber-sumber gempa di Laut Jawa di utara Jawa Timur.***

 

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah