Menohok, Ganjar Kritik Besaran Anggaran Pertahanan yang Tak Ideal, Tawarkan Solusi untuk Kejar Ketertinggalan

- 8 Januari 2024, 06:15 WIB
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024 malam.
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024 malam. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc/

PortalMagetan.com – Besaran anggaran pertahanan mendapat kritik tajam Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo.  Sebab, politisi PDIP ini menilai anggaran pertahanan belum ideal lantaran nominalnya hanya 0,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Capres nomor urut 3 ini menyatakan komitmen untuk menaikkan anggaran pertahanan hingga 2 persen dari PDB, dan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen setiap tahunnya menjadi keharusan saat Ganjar Pranowo mendapat amanah rakyat menjadi presiden dalam Pemilu 14 Februari 2024.  

"Alokasi 1 sampai 2 persen PDB, menurut saya menjadi keharusan agar kuat," kata Ganjar dalam debat ketiga yang mempertemukan antarcapres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024

Ganjar mengatakan sejumlah langkah diperlukan sebagai solusi untuk mengejar ketertinggalan terkait rencana strategis (renstra) Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) yang diperkirakan tidak mencapai target di 2024. Untuk itu, Ganjar menegaskan jika pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus menjadi investasi.

Baca Juga: Lowongan Kerja di Produsen Es Cream dari PT Glico Wings Indonesia Cek Syarat dan Kualifikasinya

"Belanja alutsista kita harus menjadi investasi pertahanan kita. Tanknya dibuat di (PT) Pindad, helinya di PT DI, (kapal) Frigatnya di PT PAL, sibernya di PT LEN, maka kalau itu bisa kita optimalkan betul-betul, rasa-rasanya apa yang ingin kita capai dari Minimum Essential Force-nya akan tercapai," tegasnya

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan pembelian alutsista yang menjadi investasi juga diperlukan agar pertahanan Indonesia tidak mengalami kemunduran.

"Kalau kita lihat di 2024 yang rasa-rasanya agak berat bisa dicapai, maka saya khawatir makin mundur, tidak ajeg dalam perencanaan, ini menyulitkan. Dan kita perlu garda samudra untuk mengawal Indonesia dan pertahanan sakti 5.0," ujarnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x