Network
PortalMagetan.com – Kabar hoax atau berita bohong menjelang Pemilu 2024 diprediksi bakal semakin marak terjadi. Untuk itu semua pihak memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam menangkal dan mencegah penyebaran hoax.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memiliki tips untuk mencegah penyebaran hoax, salah satunya dengan bersikap kritis terhadap informasi yang diterima.
"Pertama, jangan langsung menyebarkan informasi yang diterima. Kedua, periksa kebenaran informasi yang kita terima dengan memeriksa sumber informasi resmi," ungkap Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi dalam keterangannya.
"Ketiga, pelajari dulu apakah pesan atau informasi tersebut akan bermanfaat jika disebarkan. Jika informasinya benar namun tidak bermanfaat atau bahkan berpotensi menimbulkan perpecahan, maka jangan disebarkan," sambungnya.
Baca Juga: Terkait Kasus Dugaan Pemerasan SYL, Polisi Periksa 94 Saksi, 8 Diantaranya Ahli, Simak PenjelasannyaBaca Juga: Terkait Kasus Dugaan Pemerasan SYL, Polisi Periksa 94 Saksi, 8 Diantaranya Ahli, Simak Penjelasannya
Budi Arie menegaskan, pencegahan penyebaran hoax membutuhkan partisipasi masyarakat. Hal ini merupakan bagian dalam menciptakan pesta demokrasi yang berkualitas.
"Ingat rekan-rekan semua, Pemilu 2024 adalah agenda kita semua. Agar penyelenggaraannya bisa kita rayakan bersama, maka dibutuhkan kontribusi dari semua pihak untuk menjaga kualitas pelaksanaannya," tuturnya.
Berdasarkan data terbaru Tim AIS Kementerian Kominfo, tambah Budi, sebaran hoax terkait Pemilu 2024 mencapai 117 isu. Ratusan hoax itu tersebar di berbagai platform media sejak Januari 2022.
"Persebaran hoaks di ruang digital juga menjadi tantangan dalam penyelenggaraan pemilu 2024," ucapnya.
