281 Orang Meninggal Kecelakaan Selama Arus Mudik Lebaran, Adu Banteng dan Laka Paling Tunggal Mendominasi

13 April 2024, 11:15 WIB
Ilustrasi - Kecelakaan sepeda motor di jalan. /ANTARA/Shutterstock. /

PortalMagetan.com – Kecelakaan arus lalu lintas selama masa arus mudik lebaran 2024 didominasi penguna sepeda motor. Data di Korlantas Polri setidaknya dari seluruh kasus kecelakaan 73 persen melibatkan sepeda motor.

 

"Yang terlibat kecelakaan masih sepeda motor tertinggi. Sepeda motor ini masih tertinggi itu 73 persen," ujar Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan.

 

"Disusul oleh kendaraan angkut orang atau bus 12 persen. Kemudian disusul oleh angkutan barang 10 persen dan mobil pribadi 2 persen. Yang lainnya 3 persen," sambungnya.

Baca Juga: Mantap, Telaga Sarangan Masih Jadi Tujuan Utama Wisata di Magetan, Cek Langkah Disbarbud Beri Service Pengunju 

Menurut Aan, dari catatan Korlantas Polri setidaknya ada ribuan kecelakaan yang terjadi di ruas jalan tol maupun arteri. Meski begitu, dia menyebut jumlah itu mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

 

"Secara nasional kecelakaan lalu lintas ini ada penurunan, dari 2.159 turun menjadi 1.835 atau turun 15 persen," jelasnya.

 

Penurunan jumlah kecelakaan tersebut, lanjut Aan, juga sebanding dengan korban jiwa yang ditimbulkan. Untuk tahun ini, tercatat 281 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan.

 Baca Juga: Kunjungan Wisata Meningkat, Polres Magetan Siagakan Pasukan Drogban di Tanjakan Curam, Simak Tugas-Fungsinya

"Kemudian yang meninggal juga ini turun, ya 3 persen dari 291 menjadi 281. Untuk luka berat ini ada kenaikan 13 persen dari 281 menjadi 317. Untuk luka ringan turun 3.036 menjadi 2.424. Itu kita bandingkan masa arus mudik dan balik tahun lalu 2023," ungkapnya.

 

Sementara berdasarkan jenis kecelakaan lalu lintasnya, Aan menjelaskan paling banyak terjadi adalah tabrakan adu banteng sebanyak 379 kasus. Selain itu, laka tunggal juga terhitung cukup banyak.

 

"Terbanyak jenis tabrakan masih depan-depan turun 25% ada 433 (kejadian). Kemudian depan-belakang ya, ada 379 kasus. Laka tunggal cukup tinggi," terangnya.

 

"Depan-belakang, artinya tidak menjaga jarak. Bisa juga mengantuk menabrak, ini nabrak belakang ini ranking kedua. Nah rangking ketiga, laka tunggal ini kemungkinan tadi kelelahan microsleep dan lain sebagainya ini laka tunggal 342 kasus," tambahnya.

***

 

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler