Diduga Ada Unsur Kelalaian, Polisi Amankan Pimpro Normalisasi Kali Serua Tangsel,Kapolsek: Abaikan Keselamatan

7 Oktober 2023, 11:29 WIB
Petugas Memasang Garis Polisi di TKP Dinding Turap proyek normalisasi kali Serua di Tangsel yang ambruk timpa empat pekerja /PMJ News/

PortalMagetan.com - Pimpinan proyek (Pimpro) normalisasi Kali Serua yang dinding turap roboh dan menimpa pekerja di kawasan Villa Bintaro Regency, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, diamankan polisi. 

Polisi juga memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) untuk mensterilkan lokasi. 

Polisi juga menduga ada unsur kelalaian dalam peristiwa yang merenggut nyawa seorang pekerja pasca tertimpa tembok turap di Kali Serua. Bahkan pekerja juga tak dibekali peralatan keselatan diri. 

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan menduga ada unsur kelalaian oleh pekerja di lokasi karena tidak ada peralatan keselamatan diri yang dikenakan.

Baca Juga: Kronologi Tembok Proyek Normalisasi Kali Serua Ambruk, Timpa Empat Pekerja dan Seorang Tewas, Ini Penyebabnya

"Dari pimpinan proyek ini semua sudah kita amankan. Sekarang kita periksa saksi-saksi," ujar Bambang Askar Sodiq

"Mereka itu mengabaikan keselamatan kerja. Tidak dibekali dengan peralatan pendukung," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, empat pekerja menjadi korban robohnya tembok proyek normalisasi kali Perumahan Villa Bintaro Regency, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Seorang di antaranya meninggal dunia.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada Jumat (6/10/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.

Baca Juga: Lowongan Kerja di Jakarta dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia Cek Syarat dan Kualifikasinya

"Pekerja program normalisasi Kali Serua sedang melakukan pekerjaan merakit besi untuk cakar ayam untuk pondasi cor pinggir Kali Serua, tapi saat bersamaan ada pekerja lain yang menggali kali menggunakan alat berat ekskavator," ungkap Bambang.

Adapun penyebab tembok tersebut roboh, lanjut Bambang, diduga karena getaran ekskavator. Akibatnya tembok di atasnya roboh dan menimpa para korban.

"Sementara kita duga getaran dari ekskavator menyebabkan tembok di atasnya runtuh yang menimpa pekerja yang ada di bawahnya," tukasnya.***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler