Kunjungi Panekan, Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Pantau Penanganan Stunting di Magetan, Ini yang Ditemukan

- 14 November 2021, 17:30 WIB
Sekjen  Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha (tengah) saat mengunjungi Puskesmas Panekan bersama Bupati Magetan Suprawoto (kiri) Sabtu, 13 November 2021
Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha (tengah) saat mengunjungi Puskesmas Panekan bersama Bupati Magetan Suprawoto (kiri) Sabtu, 13 November 2021 /diskominfo

PortalMagetan.com- Pemerintah terus berupaya menekan stunting dengan beberapa program intervensi gizi.

 

Program Aksi Cegah Stunting (ACS) yang diprakarsai Habibie institute, merupakan salah satu intervensi gizi spesifik dengan deteksi dini balita bermasalah gizi melalui poros Posyandu, Puskesmas dan RSUD.

 

Stunting sendiri menjadi salah satu fokus utama permasalahan gizi kronik. Terutama pada perkembangan anak.

 

Situasi Balita Pendek atau sering disebut Stunting, merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan usianya. 

 

Baca Juga: 5 Ciri-ciri Anak Terpapar Konten Dewasa, Kata dr Lahargo Kembaren Sp.Kj, Mengurung Diri dan Asosial

 

Stunting sendiri dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.

 

Balita stunting akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.

 

Sekjen Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha Sabtu, 13 November 2021 berkunjung ke Desa Jabung, Kecamatan Panekan.

 

Kunta meninjau langsung kegiatan posyandu yang dilakukan di balai Desa Jabung. Total ada 28 balita yang mengikuti timbang berat dan ukur tinggi.

 

Baca Juga: 6 Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak, Nomor 3 Terlalu Sering Dinasehati tanpa Memotivasi Begini Imbasnya

 

Kunta juga meninjau ke salah satu rumah warga di Jabung, bersama Bupati Magetan, Suprawoto. Sekjen Kemenkes mengapresiasi pemkab Magetan karena sudah berusaha menangani stunting, baik melalui intervensi gizi spesifik (kesehatan) maupun intervensi gizi sensitif (non kesehatan) dengan perbaikan sanitasi rumah.

 

Kunta dan Suprawoto lantas meninjau fasilitas dan pelayanan Puskesmas Panekan. Untuk mendukung penurunan stunting, Puskesmas Panekan telah menyiapkan ruang konsultasi gizi, poli KIA, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan ruang laktasi.

 

Baca Juga: Perancis Bobol Kazakhtan 8 Gol di Kualifikasi Piala Dunia, Kylian Mbappe Cetak Quattrick

 

“Sudah baik, namun memang masih banyak hambatan dalam kegiatan intervensi gizi spesifik. Nanti akan dilakukan koordinasi dengan direktur Poltekkes Malang, agar mahasiswa PKL diturunkan pada bulan Februari dan Agustus untuk membantu entry data e PPGBM”, terang Kunta setelah berbincang dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Panekan.

 

Bupati Magetan Suprawoto, menyambut baik gagasan Sekjen Kemenkes. “Ini menjadi semangat kami untuk lebih meningkatkan penanganan stunting yang ada di Magetan. Anak-anak ini adalah masa depan Magetan, maka menjadi tanggungjawab kita semua untuk merawat golden period mereka,” terang Kang Woto.***

 

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: diskominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah