Polwan di Mojokerto yang Bakar Suami Alami Baby Blues atau Depresi Postpartum? Begini Penjelasan Psikolog

- 11 Juni 2024, 12:35 WIB
Perbedaan sindrom baby blues dan postpartum depression yang terjadi usai melahirkan
Perbedaan sindrom baby blues dan postpartum depression yang terjadi usai melahirkan /

Baca Juga: Imbau Masyarakat Selektif Pilih Bus Pariwisata, Korlantas Polri: Sehingga Bisa Terjamin Keselamatan-Keamanan

Kata dia, kondisi depresi postpartum terjadi pada dua minggu sampai satu bulan setelah melahirkan dengan gejala yang berlangsung lebih lama hingga satu tahun.

Dari segi faktor penyebab, sindrom baby blues disebabkan oleh perubahan fisiologis yang dialami setelah melahirkan dan intensitasnya dipengaruhi oleh faktor psikologis.

Sementara depresi postpartum lebih banyak dipengaruhi oleh faktor psikososial seperti stres berlebih yang dikombinasikan dengan perubahan hormon dan berbagai kesulitan yang dialami dalam kehidupan.

Dampak psikologis akibat depresi postpartum juga lebih berat di antaranya perasaan sedih dan putus asa yang berlebihan, cenderung merasa tidak berguna dan tidak mampu menjadi ibu yang baik.


Pengidap depresi postpartum juga mengalami kesulitan membangun ikatan dengan bayi, cemas berlebihan, pola makan tidak berkualitas, tidak memiliki ketertarikan untuk beraktivitas, hingga keinginan untuk bunuh diri atau membunuh bayinya.

Baca Juga: Imbau Masyarakat Selektif Pilih Bus Pariwisata, Korlantas Polri: Sehingga Bisa Terjamin Keselamatan-Keamanan

Oleh karena itu kondisi depresi postpartum lebih berbahaya karena tidak hanya memberikan dampak buruk kepada ibu, tetapi juga terhadap bayi, keluarga, dan orang-orang terdekat lainnya.

“Gejala-gejala ini tentunya dapat mengancam bukan hanya kepada ibu, ternyata ini akan berdampak terhadap hubungan si ibu sendiri dengan suaminya, anak, ibu mertua, teman-teman, dan siapapun,” kata Nuran.***

 

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah