Network
“Kalau hati mampu seputih awan, janganlah kau biarkan mendung. Bila hati mampu seindah bulan, hiasilah dengan senyuman. Selamat berbuka puasa, orang terkasih.”
“Sebulan lamanya akan terasa lebih indah dan penuh kegembiraan karena kau selalu menemaniku berbuka. Selamat berbuka puasa, istriku.”
“Berbukalah dengan sesuatu yang manis. Maka akan ku awali buka puasaku kali ini dengan melihat senyumanmu. Selamat berbuka puasa, sayang.”
“Bukan makan malam mewah yang aku nantikan saat ini, tapi kamu hadir di sisiku saat ini. Jangan lupa istirahat ya sayang dan selamat berbuka puasa di tanah perantauan sana. Semoga engkau tetap diberi perlindungan dan berkah yang melimpah dari-Nya.”
“Mereka bilang saat berbuka puasa, berbukalah dengan yang manis. Maka aku awali dengan menyapa dirimu, selamat berbuka puasa untuk dirimu neng geulis. Semoga puasa kali ini lebih berkah dibandingkan sebelumnya.”
“Hatiku tersenyum karena cinta. Kenangan bersama yang menjelma, memberikan kehangatan dalam dada. Tidak cukup dengan satu dua kata saja untuk mengungkapkan bahwa engkau pelengkap hidup yang aku dambakan. Selamat berbuka puasa, suami tercinta dan semoga engkau selalu ada dalam lindungan-Nya”
“Ada banyak kebaikan dan pengamalannya. Aku ingin mencoba yang sederhana saja yaitu dengan menjadi pasangan yang selalu ada untukmu kala suka dan duka. Selamat berbuka puasa untukmu Cinta. Jangan bosan untuk selalu mencicipi masakanku yang belum sehandal chef hotel bintang lima”
“Masak air biar mateng. Setelah mendidih, dicampur gula agar rasanya menjadi manis. Selamat berbuka puasa, hai bapak suami yang ganteng. Dari istrimu yang ingin mencoba untuk menjadi lebih puitis.”
