Gus Baha mengatakan, salah satu cara Nabi Muhammad merevisi adalah dengan makan di depan umum, bahkan sering makan di depan pintu.
Padahal menurut orang Jawa hal seperti itu disebut ‘pamali’ atau tidak baik.
“Itu hanya untuk menunjukkan kalau beliau (Nabi Muhammad) itu hanya manusia. Bahkan Nabi Isa itu jarang kelihatan kalau makan,” kata Gus Baha.
Bahkan menurutnya, Allah sendiri yang menjelaskan bahwa Nabi Isa itu makan seperti layaknya manusia lainnya.