“Untuk perempuan yang haid, untuk baca Al Quran itu tidak diperkenankan,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Akan tetapi Ustadz Adi Hidayat mempunyai cara agar bisa tetap mendapatkan pahala membaca Al Quran, yakni membaca tafsirnya atau tajwidnya.
“Tapi kalau baca Qurannya tidak boleh, dia harus menunggu sampai sucinya,” kata UAH.
Oleh sebab itu, Ustadz Adi Hidayat menyarankan kepada kaum perempuan jika mengalami haid untuk bisa mengatur waktu.
“Saat suci ibu baca Qurannya, saat keadaan haid ibu baca tafsirnya, tajwidnya, fiqihnya, itu masya Allah,” jelasnya.
UAH mengatakan ketika seorang perempuan beramal dalam keadaan sucinya, kemudian saat sedang tidak suci amalan itu tidak dikerjakan, itu otomatis pahalanya tetap mengalir.
“Siapa yang baca 1 huruf dari Al Quran maka mendapat 10 pahala kebaikan,” tutur Ustadz Adi Hidayat.
Menurutnya, jika saat suci membaca Quran kemudian saat haid membaca tafsirnya, maka pahala membaca Al Quran dituliskan seketika.***(Mochammad Sholehudin/Portal Jember)